Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemimpin Gereja-Gereja di Kerala, Kutuk Pembunuhan Suster Pembela Hak Suku-suku Tertindas.
KERALA (INDIA) - Para pemimpin Gereja-gereja di Kerala, India telah menyatakan terkejut dan marah atas pembunuhan terhadap Suster Valsa Yohanes, seorang pegiat hak-hak warga suku, dua hari lalu.
Biarawati berusia 53 tahun dari Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Yesus dan Maria ditemukan tewas di rumahnya di Distrik Pakur, sebuah daerah terpencil di Negara Bagian Jharkhand, India bagian timur.
Menurut laporan sekelompok massa sekitar 50 orang berkumpul di luar rumahnya di Desa Pachua sesaat sebelum ia tewas. Sedangkan laporan sebelumnya mengatakan kalau biarawati itu ditembak mati.
Uskup Agung dan kepala Gereja Siro-Malabar, Mgr George Alencherry, dan Kuria Uskup Bosco Puthur kemarin mengunjungi keluarga Suster John di Vazhakala, dekat Kochi, pusat komersial di Kerala.
Setelah menyampaikan ucapan belasungkawa Uskup Agung Mayor menyerahkan bantuan kepada para sahabat dari Suster Valsa.
"suster itu telah memberikan hidupnya untuk orang miskin dan berjuang yang panjang untuk mencoba melindungi hak-hak warga suku. Ia telah menunjukkan kepada dunia bagaimana membela orang miskin dan mendedikasikan hidupnya untuk Gereja dan imannya” ujarnya.
Ia juga menuntut kepada pihak yang bertanggung jawab atas kematian biarawati itu untuk dibawa ke pengadilan.
Saudaranya, Suster John, MJ Baby mengatakan dia telah mengingatkan saudarinya untuk tidak kembali ke Jharkhand ketika ia datang ke rumah untuk berlibur pada akhir Agustus.
“Saya mengatakan kepadanya untuk tidak kembali setelah ia bercerita tentang ancaman yang ia telah menerima,” katanya.
Keluarga percaya biarawati itu dibunuh oleh orang-orang terkait dengan perusahaan pertambangan batu bara, Panem Coal Mines dimana suster itu berkampanye menentangnya operasinya di tempat itu karena lebih banyak merugikan warga sekitar daripada memberi keuntungan.
Dengan memberikan pujian kepada biarawati yang tewas itu, ketua Dewan Katolik Latin daerah Kerala, Uskup Agung Calist Soosapakiam Maria mengatakan “Melalui teladan hidup dan keberanian untuk memerangi kejahatan, Suster Yohanes telah menunjukkan kepada kita bahwa kita perlu mendedikasikan kembali hidup kita untuk iman kita dan bekerja untuk orang miskin.” (Ucanaews/Cathnews Indonesia/Tim PPGI)
anti kapitalisme
india
kerala
luar negeri
pembunuhan orang kristen
Suster
tekanan kepada umat Kristen