Sunday, 20 November 2011

Sunday, November 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ratusan Jemaat dari Berbagai Gereja, Datangi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Jatiroto yang Ambruk.
LUMAJANG (JATIM) - Lebih dari 200 jemaat dari berbagai gereja di kota-kota sekitar Lumajang, Jawa Timur mendatangi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jatiroto yang ambruk pada Minggu (20/11/2011) siang.

Diantaranya adalah jemaat dari Jember, mereka datang dengan mengendarai kendaraan roda empat dan langsung diterima oleh pendeta Pdt Yodie Meiruntu.

Dari informasi yang diterima Tim PPGI, ratusan jemaat tersebut meminta penjelasan terkait kronologis runtuhnya bangunan gereja tersebut. Semantara sebagian dari jamaat mengabadikan gereja yang runtuh tersebut dengan telepon seluler.

Sekitar pukul 10.00 siang tadi gedung GPdI Jatiroto ambruk dan syukurnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena jemaat memang tidak menggunakannya beribadah pada pagi ini, jemaat telah mengetahui tanda-tanda bahwa gereja berukuran 20 x 12 meter itu akan ambruk sudah sejak Sabtu malam, ketika penjaga malam melapor ke gembala di gereja itu Pdt Yodie Meiruntu.

Malam itu sekitar pukul 23.00, penjaga malam mencurigai ada suara seperti kayu patah dan atapnya mulai merosot. "Oleh penjaga itu, kecurigaan lantas disampaikan kepada pendeta yang rumahnya bersebelahan dengan gereja," kata Kapolsek Jatiroto.

Kondisi atap yang sudah mulai merosot dan kayu blandar penyangga genteng dan atap mulai goyah. Untuk menghindari jatuhnya korban, ibadah Minggu pagi akhrinya dipindahkan ke rumah tinggal pendeta.

Sekitar pukul 10.00 pagi gereja itu roboh, karena tembok yang berada di kanan-kiri sebagai penyangga atap tidak mampu lagi menahannya. "Gereja itu mulai nampak akan roboh setelah ada gempa yang beberapa waktu lalu dan goncangannya tersasa sangat keras di sini," kata M Toha.

Sementara upaya pembersihan puing-puing gereja yang runtuh tersebut masih terus dilakukan oleh 10 orang pekerja dibantu warga. (Tim PPGI)