Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Umat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di Warembungan Miliki Kanisah.
MANADO (SULUT)- Penantian panjang 32 kepala keluarga di Desa Warembungan Jaga Tujuh untuk mempunyai tempat peribadatan sendiri akhirnya terkabulkan, setelah mereka resmi punya gedung kanisah atau gereja kecil. Kanisah tersebut dibangun sejak 31 Oktober 2010 dan diresmikan 31 Oktober 2011 atau tepat setahun.
Penatua Yuddi Robot kepada Tribun Manado menuturkan, sebelum punya gedung kanisah ini, jemaat selama beberapa tahun terakhir ini beribdah dalam tempat atau ruangan yang seadanya saja. "Ruangan hanya ditutup seng dan bambu dan kalau hujan tanahnya berlumpur karena tidak dilapisi semen," ujarnya Minggu (30/11/2011).
Mantan Ketua Pemuda GMIM Paulus ini berujar sebelumnya juga mereka beribadah di GMIM Sion Warembungan, tetapi jarena lokasi gereja yang jauh akhirnya jemaat setempat memutuskan untuk mempunyai tempat peribadatan sendiri. Dana yang terkumpul untuk gedung kanisah baru mereka merupakan hasil swadaya.
"Disini ada 32 kepala keluarga dan kalau dihitung jemaatnya ada sekitar 100 orang. walau gereja ini beraliran Protestan tetapi ada dari warga penganut Kristen Katolik yang memberikan sumbangan untuk pembanguan kanisah," katanya.
Sementara itu untuk pembangunannya tidak banyak menyewa tukang, lantaran berepa jemaat laki- laki di Desa Warembungan punya keahlian khusus untuk membuat gedung. "Mereka disini punya profesi macam-macam, mulai dari pegawai swasta sampai PNS tetapi mereka bisa bekerja sama mendirikan kanisah," ujar pengacara ini. (Tribun Manado)