Monday 26 December 2011

Monday, December 26, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 100.000 Orang Hadiri Perayaan Natal di Betlehem.
BETLEHEM (PALESTINA) - Ratusan ribu orang menghadiri puncak perayaan Natal Gereja Kelahiran  di Betlehem, kota kelahiran Yesus Kristus sang Juru Selamat umat manusia di dunia.

Ibadah yang dilaksanakan pada Minggu (25/12/2011) pagi subuh ini berlangsung syahdu dan damai. Meski hujan dan udara dingin melanda wilayah itu, tak menghalangi puluhan ribu pengunjung yang berasal dari seluruh dunia untuk merayakan hari kelahiran Penebus dunia.

Misa di Gereja yang berumur 1700 tahun itu dipimpin oleh Pemimpin Gereja Orthodox di Jerusalem, Patriarch Fuad Tawal dari Yordania. Dalam Misa, ia menyerukan pada umat Kristiani di Timur Tengah untuk senantiasa memperjuangkan terwujudnya kebebasan beragama dan demokrasi.

Ia juga mendoakan supaya perdamaian bisa segera terwujud di Suriah, Mesir, Irak, dan Afrika Utara.

"Wahai Putra Bethlehem, di Tahun Baru ini, kami menyerahkan Timur Tengah, serta para pemuda penuh aspirasi yang sedang frustasi dengan situasi politik dan ekonomi saat ini namun tetap berjuang untuk masa depan yang lebih baik, ke tangan-Mu," kata Patriarch Twal.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas tampak hadir dalam perayaan Natal. "Saya mengharapkan tahun depan bisa menjadi tahun terwujudnya perdamaian di tanah Palestina yang dijajah," ujarnya.

Walikota Bethlehem Victor Batarseh juga mengharapkan, perayaan Natal kali ini mampu mempererat hubungan antar warga Palestina, dan membuat mereka lebih dekat ke impian memiliki negara sendiri.

Selama misa berjalan, aparat keamana Israel yang berada di perbatasan, memantau jalannya prosesi perayaan serta 100.000 orang pengunjung yang hadir.

Gereja yang berjarak lima mil dari Yerusalem ini kini awalnya dibangun oleh Kaisar Konstantin pada tahun 333, namun akibat perang yang melanda wilayah itu, Gereja kemudian dihancurkan dan kembali dibangun pada tahun 527 hingga 565. Pada tahun 1995 Gereja tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah Palestina setelah diberikan oleh Israel.

Natal di Bethlehem ini seolah menjadi kabar yang menyejukkan di tengah-tengah pergolakan yang terjadi di tepi Barat, sisi tempat Bethlehem berada. Suasana yang biasanya penuh aksi kekerasan seolah berhenti saat Natal tiba, berganti dengan kedamaian. (Reuters/Vivanews/CP/TimPPGI)