Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Aung San Suu Kyi Temui Utusan Vatikan di Keuskupan Agung Yangon.
RANGON (MYANMAR) - Tokoh oposisi Aung San Suu Kyi bertemu dengan utusan Vatikan Kardinal Renato Raffaele Martino dan Uskup Agung Charles Bo di kompleks keuskupan Agung Yangon.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu dan Kardinal Martino berbicara bersama selama beberapa menit menjelang Misa 100 tahun katedral.
Kunjungannya menggarisbawahi seruannya untuk rekonsiliasi nasional mencakup semua masyarakat tanpa melihat latar belakang etnis atau agama mereka.
Berbicara di depan perayaan itu, Uskup Agung Yangon, Mgr Charles Maung Bo, mengatakan kepada kantor berita Vatikan Fides: “Ini akan menjadi momen penting bagi komunitas Kristen: bagi sejarah dan iman, serta bagi masa depan, atas peran orang Kristen di sebuah negara yang bebas dan demokratis. ”
Juga hadir pada perayaan tersebut adalah seorang pejabat dari Kementrian Agama, yang membacakan sebuah surat dari menteri itu yang mengajak umat Kristen untuk “melibatkan diri dalam pembangunan negara itu sebanyak yang mereka bisa” karena mereka juga warga negara yang baik di Myanmar.
Pejabat itu meninggalkan acara itu menyusul homili Kardinal Martino dimana ia menyerukan umat Katolik setempat untuk bekerja dengan umat beragama lain dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial untuk pembangunan negara itu.
“Umat Katolik di Myanmar harus menjadi terang dan kekuatan negara sesuai dengan kehendak Allah,” tambah kardinal itu.
Seorang imam dari keuskupan agung Yangon juga membacakan surat dari Paus Benediktus XVI dimana ia meminta Kardinal Martino untuk menyampaikan salamnya kepada para klerus, religius dan awam Katolik di keuskupan agung Yangon dan menawarkan niat baik untuk anggota dari agama lain dan bagi mereka yang menghargai kebebasan beragama dan kesejahteraan semua orang. (Cathnews Indonesia)
Beranda
»
asia
»
Gereja Katolik
»
luar negeri
»
myanmar
»
Pertemuan
»
politik
»
rangon
»
vatikan
» Aung San Suu Kyi Temui Utusan Vatikan di Keuskupan Agung Yangon
Saturday, 10 December 2011