Saturday, 3 December 2011

Saturday, December 03, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Bersama Jemaat, Pendeta Daniel H Daeli Gotong Royong Bangun Gedung Gereja Sendiri.
BENGKAYANG (KALBAR) - Hari masih pagi. Seorang pemuda tanpa mengenakan baju, memikul sebatang kayu bulat yang sudah ditebang oleh beberapa orang. Kayu pun didirikan dan menjadi tiang sebuah bangunan. Ada yang membeli seng, paku dan mencari kayu lainnya di hutan.

Warga pun bersemangat. Mereka siap meninggalkan pekerjaan sehari-hari. Demi sebuah bangunan yang mendekatkan diri kepada sang pencipta. Hanya butuh beberapa hari, bagunan tersebut sudah berdiri tegak. Sejak tanggal 16 Oktober 2011 lalu, di bangunan itulah, ratusan jamaat menggelar peribadatan setiap pekan.

“Kami harus mendirikan bangunan ini. Sebab, tidak ada pilihan lain. Sebab, sejak tanggal 16 Oktober kali tak boleh lagi menggunakan Gedung Gereja Perhimpunan Injil Baptis Indonesia (GPIBI) Rehoboth Sui Betung. Sebab, kami diusir,” kata Pendeta Daniel H Daeli, kepada Pontianak Post, beberapa hari lalu.

Pendeta Daniel merupakan gembala sidang di Gereja Rehoboth Sui Betung, Kecamatan Sui Betung, Kabupaten Bengkayang. Dia terus berkarya dan membina umat. Setelah delapan tahun, dia dipecat dari Sinode Gereja dengan tuduhan telah melakukan hal-hal yang merugikan gereja, termasuk mengajarkan aliran sesat.

Menurut Daniel bersama jemaatnya, awalnya hanya menggunakan sebuah teras rumah milik jemaat. Mereka pun dengan khusuk melakukan peribadatan. Namun, daya tampung di teras itu tak mencukupi.

Ide mendirikan bangunan ala kadarnya pun terlintas. “Kita bersama-sama dengan jemaat berembuk. Bagaimana kalau kita mendirikan bangunan nonpermanen di di halaman. Semuanya setuju, termasuk pemilik halaman rumah,” kata Daniel.

Warga pun sepakat mendirikan bangunan. Semuanya ikut membantu, tanpa minta imbalan sedikit pun. Malahan, ada jemaat yang dengan sukarela membantu keuangan untuk mendirikan bangunan.

“Saya bangga dengan para jemaat. Mereka sangat antusias,” kata Daniel.

Salah satu tokoh Sui Betung, Kiat pun minta para jemaat tidak melakukan tindakan anarkis terhadap bangunan Gereja Rehoboth yang berada di dekat Sungai Betung.

“Gereja itu milik kita bersama. Biarlah kita mengalah dulu. Mengalah untuk menang itu sangat baik. Kita pun membawa proses pemecatan ke jalur hukum. Kita sangat yakin, majelis hakim akan membatalkan SK pemecatan,” kata Kiat. (Pontianak Post)