Monday, 5 December 2011

Monday, December 05, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Bukti Toleransi : Tokoh Lintas Agama Se-Jawa Timur Gelar Doa Bersama untuk Indonesia di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Rajawali Surabaya.
SURABAYA (JATIM) – Tokoh lintas Agama se – Jawa Timur hari ini menggelar Doa bersama untuk Indonesia. Acara yang bertempat di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) jalan Rajawali Surabaya ini Diikuti 6 agama di Indonesia,yakni Islam, Kristen, Ka-tolik, Budha, Hindu dan Kong Hu Cu

Kegiatan doa lintas antar agama selain di hadiri oleh pemuka agama di Jatim,juga di hadiri muspida,muspika,dan TNI/Polri dan masyarakat setempat.

Menurut Hendrik Runtu Kahu Pendeta GPDI Rajawali sekaligus Majelis Jemaat Gereja, dengan doa bersama lintas agama ini diharapkan kerukunan antar umat beragama dapat terus terjalin terlebih lagi, permasalahan yang mendera tanah air seperti gunung meletus, jembatan runtuh dan lain nya diharapkan mampu menjadi introspeksi dan selalu mendekatkan diri pada sang pencipta.

“Yang terpenting kerukunan antar umat beragama tetap terjaga. Dan bangsa ini dijauhkan dari bencana.” Ujar Hendrik kepada wartawan, Senin (05/12/2011) sore

Sementara itu KH Sukhwan takmir masjid Nurul Islam Surabaya yang bersebelahan dengan gereja Pantekosta mengungkapkan kegiatan ini merupakan wujud silahturahmi antar umat beraga yang sudah terjalin 30 tahun lama nya di daerah tersebut. KH Sukhwan berharap dengan ukuwah yang terjalin ini kerukunan yang terjalin tidak hanya pembicaraan saja,namun di implementasikan di tingkat masyrakat.

Diketahui kegiatan ini berawal dari 30 tahun lalu. Saat itu Gereja GPDI yang sedang berlangsung kebaktian merasa resah dengan suara adzan Masjid Nurul Islam yang lokasinya bersebelahan. Akhirnya pihak gereja melapor ke muspika setempat. Dengan laporan tersebut, jemaah masjid yang merasa tersinggung berupaya akan merusak gereja. Namun oleh takmir majid dan tokoh-tokoh agama setempat berhasil diredam dengan silahturami dari Gereja ke Masjid atau sebaliknya. Berawal dari silahturanmi itulah akhirnya terjalin kerukunan hingga sekarang. (Suara Kawan)