Monday, 5 December 2011

Monday, December 05, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mgr Petrus Turang : Gereja Katolik di Nusa Tenggara Timur Semakin Mandiri dan Berkembang. KUPANG (NTT) - Umat Katolik di Nusa Tenggara Timur semakin mandiri, setelah 50 tahun gereja katolik hadir di daerah itu atau di Indonesia. Gereja semakin dewasa dan matang, mengurus rumah tangganya sendiri, dan tidak semata bergantung pada para misionaris asing.

Uskup Kupang diantara umat
Gereja tidak saja menjadi milik para biarawan dan biarawati Katolik, tetapi juga milik para kaum awam, generasi muda dan pelajar. Justru keanggotaan gereja bertambah atau berkembang, setelah kehadiran dan peranserta dari para kaum awam tersebut. Biarawan dan biarawati hanya punya tugas untuk melayani tugas-tugas kerohanian.

Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang Pr, dalam misa peringatan di Gereja St Yoseph Penfui, Kupang, Senin (05/12/2011) mengatakan, pastor, suster biarawati, bruder, pengurus dewan paroki, ketua kelompok umat bazis dan umat Katolik jangan saling merasa diri penting dalam kehidupan menggereja. Semua pihak memberi sumbangan masing-masing, sesuai tugas dan panggilannya.

Kemandirian umat Katolik antara lain tercermin dari pembangunan gedung rumah ibadah secara bergotong royong, tanggungjawab terhadap perkembangan iman umat setempat, terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, dan bertanggungjawab terhadap perkembangan gereja lokal.

Dan yang paling penting menurutnya, umat sendiri telah mengirim putra putri untuk belajar di seminari, atau biarawan untuk menjadi calon imam atau calon pastor dan calon suster (biarawati).

Pada awal perkembangan gereja katolik di Indonesia tahun 1961, gereja masih sangat bergantung pada para misionaris asing. Kini, gereja lokal di Indonesia harus mampu menghidupi diri sendiri, mengurus iman dan perkembangan umat sendiri.

Upacara misa dihadiri sekitar 5.000 umat katolik St Yoseph Penfui. (Kompas)