Monday 5 December 2011

Monday, December 05, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Denominasi Gereja di Sri Lanka Diminta Bekerjasama Atasi Salah Paham.
COLOMBO (SRI LANKA) - Para pemimpin Gereja dari sejumlah denominasi bertemu untuk pelayanan doa Adven bersama awal pekan lalu bertujuan untuk mengatasi konflik, kesalahpahaman dan perbedaan doktrinal yang telah melanda komunitas Kristen selama bertahun-tahun.

Palayanan itu diadakan di All Saints Church di Borella, dekat Colombo, pada 28 November 2011, hal itu adalah pertama kalinya dilakukan selama lebih dari satu dekade. Dengan penekanan bersama untuk membangun pemahaman yang lebih baik di kalangan gereja.

Ainslie Joseph, dari Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Colombo yang menyelenggarakan pelayanan itu bersama dengan Dewan Kristen Nasional (NCC) mengatakan kurangnya minat dalam ekumene di negara itu menjadi hambatan selama sekitar 15 tahun.

Ia mengatakan meskipun ada perbedaan doktrinal, umat Kristiani harus melihat kesamaan dan tidak memikirkan apa yang membedakan mereka.

“Kita harus menjaga dialog dengan melepaskan diri kita dari perbedaan. Kita perlu melanjutkan pertemuan lain dan mengembangkan persekutuan sebagai cara untuk mempertahankan hubungan kita,“ katanya.

Menyusul pelayanan itu, para pemimpin Gereja-gereja itu membahas cara-cara menggerakan komunitas Kristen ke depan.

“Perbedaan doktrinal selalu ada, tetapi kita dapat berbagi pengalaman yang umum. Pengalaman rohani dan misionaris bisa dibagikan sehingga kita dapat bertindak bersama-sama pada isu-isu umum,” kata Pastor Reid Shelton Fernando, sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan agung Colombo.

“Perpecahan di kalangan umat Kristiani dapat dirusak oleh kelompok-kelompok garis keras yang membuat masalah itu terus berlanjut termasuk masalah konversi,” katanya, seraya menambahkan bahwa dengan berkumpul bersama-sama “kesalahpahaman bisa hilang dan kita bisa saling membantu mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan.”

Menurut Uskup Anglikan Dhiloraj Canagasabey dari Colombo, umat Kristiani perlu mulai berbicara satu suara.

“Kita boleh memiliki ideologi dan budaya berbeda, namun kita satu,” katanya.

Pendeta Ebenezer Joseph, sekjen Dewan Kristen Nasional (NCC) mengatakan ekumene dibuat bukan hanya untuk kepentingan umat Kristiani tapi juga bagi masyarakat umum.

Ekumene yang diaplikasikan NCC dengan mengunjungi berbagai daerah dimana Gereja-gereja bisa bersama dalam berbagai kegiatan untuk membantu sesama termasuk dalam bidang pendidikan, perdamaian, kemanusiaan, dan rehabilitasi, katanya. (Ucanews/Cathnews Indonesia)