Friday 2 December 2011

Friday, December 02, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gubernur Maluku Resmikan Gedung Gereja Debora Jemaat GPM Rehoboth Ambon.
AMBON (MALUKU) - Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu, meresmikan Gedung Gereja Debora Jemaat GPM Rehoboth, Klasis Pulau Ambon, Minggu (27/11/2011).

Gedung Gereja yang di bangun selam tiga tahun sejak peletakan batu pertama, pada 11 Januari 2009 lalu yang dibangun dengan ukuran 13 x 9 meter ini terletak di sektor Sinai, Jemaat GPM Rehoboth.

Peresmian ini diawali dengan ibadah syukuran dilanjutkan de ngan prosesi Ketua Majelis Jemaat ber­sama para majelis membawa perala tan perjamuan kudus, diiringi de ngan paduan terompet dari rumah Sekretaris Majelis Jemaat Rehoboth, Penatua Junus Tipka menuju Ge dung Gereja Debora, yang dilanjut­kan dengan penandatangan prasasti oleh Gubernur dan Ketua Sinode GPM, Pendeta Jhon Ruhulessin diikuti dengan penyerahan kunci dari Ke tua Panitia Pembangunan Gedung Gereja, Ny. B Mahulette.

Usai penyerahan kunci gedung gereja tersebut dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Maluku, sekakligus memasuki ge dung gereja untuk mengikuti ibadah minggu perdana yang di pimpin oleh Pendeta Jhon Ruhulessin.

Ruhulesin dalam khotbahnya yang di kutib dari Yeremia 24:1-7 mengatakan, suatu kebahagiaan dan sukacita bersama, dimana peresmian Gedung Gereja Debora ini dilakukan pada Minggu Adventus I.

“Kita memasuki minggu Adventus I bukan berarti kita menanti, tetapi sikap berharap untuk menjemput masa depan yang akan datang pada perayaan Natal Kristus Desember mendatang,” kata Ruhulessin.

Dikatakan, nama Debora yang dipi lih untuk gedung gereja ini bukanlah nama yang sekedar diambil, tetapi nama Debora adalah nama yang dipilih, karena adanya perananan perempuan di tengah-tengah jemaat, khususnya ibu-ibu Pelwata yang tergabung dalam panitia pembangunan.

Menurut Ruhulessin, perempuan tidak lagi menjadi subjek tetapi perempuan menjadi penguatan pela­yanan gereja. Kaitannya dengan perikop pembacaan ini, Ruhulesin juga menandaskan surat Yeremia ketika terjadi pembuangan bangsa Israel ini bukan berarti Allah tidak peduli namun, karena Allah menya­yangi mereka. “Allah berikan mereka hukuman tetapi dalam hukuman itu Allah membentuk mereka. Olehnya itu dengan dibangunnya gereja ini untuk menebarkan misi pelayanan Tuhan maka gedung gereja ini harus dapat di jaga dan di rawat sebaik mungkin,” pinta Ruhulessin.

Sementara itu, Gubernur dalam sambutannya mengatakan, memba ngun Maluku harus di mulai dari mem bangun jemaat, yang ditandai melalui peresmian Gedung Gereja Debora. “Kita resmikan Gedung Gere ja ini maka semakin bertambah pela yanan di dalam jemaat dan dalam sua sana kebersamaa agar jemaat selalu di berkati Tuhan Yesus,” ujar Gu bernur.

Olehnya itu, dalam memasuki minggu Adventus I dan memasuki perayaan hari keagamaan di Bulan Desember nanti, kata Gubernur diharapkan terciptanya kedamaian dan ketenangan di Maluku khusus nya Kota Ambon. (Siwalima)