Thursday 8 December 2011

Thursday, December 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Kupang Dukung Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) NTT Kampanyekan 'Zero HIV'.
KUPANG (NTT) - Keuskupan Kupang mendukung upaya Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) NTT yang memulai kampanye ‘zero HIV’ atau memutus mata rantai penularan HIV hingga nol persen, karena jumlah kasus HIV/AIDS di daerah ini terus meningkat.

Data terakhir KPAD NTT menyebutkan jumlah HIV hingga September 2011 mencapai 1.405 kasus, dengan rincian HIV sebanyak 748 kasus dan AIDS sebanyak 657 kasus.

Kampanye tersebut sejalan dengan tema Hari AIDS se-Dunia tahun 2011 yang menekankan tiga point penting: tidak boleh ada inveksi baru, tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS, dan tidak boleh ada lagi kematian akibat AIDS, kata Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang .

“Ini merupakan komitmen dunia yang juga harus dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur, serta menjadi tanggung jawab bersama, bukan saja pemerintah, melainkan semua komponen masyarakat di daerah ini,” katanya di Kupang, Kamis, 8 Desember.

Kampanye tersebut, lanjutnya, bisa dimulai di sekolah-sekolah menegah dan perguruan tinggi, instansi pemerintah dan swasta yang berada di NTT.

Menurutnya, salah satu komponen masyarakat yang paling penting dan ikut berperan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS adalah keluarga. Orangtua memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak, terutama tentang moral dan iman.

“Hal lain yang menjadi keprihatinan pihak Gereja adalah terjadinya pergeseran nilai iman dan moral, khususnya di bidang seksual, karena ditengarai free seks sudah mulai marak di kalangan remaja atau generasi muda, yang boleh jadi menjadi salah satu pintu masuk penyebaran HIV/AIDS,” ujarnya.

Prelatus itu juga meminta perhatian serius dari lembaga-lembaga normatif yang ada di daerah ini, tentang peran mereka terhadap penanggulangan HIV/AIDS. Gereja sendiri, sudah lama dalam pelayanan pastoral kesehatan, senantisa mengimbau umat untuk menghindarihal-hal yang bertentangan dengan nilai moral dan iman.

Sekretaris KPAD NTT, Husein Pancratius, mengatakan komitmen tersebut pihaknya telah menggelar kegiatan bertajuk “Pengurangan Dampak Buruk (Harm Reduction) Napza Suntik”, minggu lalu di Kupang, yang dikuti oleh sekitar 30 dokter dari kabupaten dan kota propinsi itu.

“KPAD juga menyiapkan jarum suntik gratis untuk para pengguna narkoba. Mereka dapat mengambilnya sendiri di Puskesmas. Hal ini untuk menghindari pemakaian jarum suntik secara bergantian, yang juga sangat rentan terhadap penularan HIV,” ujarnya.

Ia mengatakan KPAD NTT terusberupaya untuk terus memberikan advokasi baik melalui media, para pemimpinagama, tokoh masyarakat serta unsur masyarakat lainnya sehingga membangkitkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini ke VCT. (Ucanews/ Cathnews Indonesia)