Monday, 26 December 2011

Monday, December 26, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Misa Natal di Gereja-gereja Katolik Palembang Berjalan Khidmat.
PALEMBANG (SUMSEL) - Perayaan misa malam Natal di sejumlah gereja di kota ini, berjalan khidmat dan lancar. Para jemaat, anak-anak remaja, dewasa, hingga orang tua mendatangi gereja terdekat.
Pantauan Sumatera Ekspres, di Gereja Santo Yosep yang terletak di jantung kota, Jl Jenderal Sudirman. Di sana, ribuan jemaat melakukan missa Sabtu malam (25/12/2011), di bawah pengamanan ketat aparat keamanan.

Setiap jemaat yang masuk, harus melalui pintu detektor dan diperiksa barang bawaannya. Para jemaat tidak risih dan cemas dengan pengamanan tersebut.

Prosesi misa sendiri berlangsung pukul 17.00-20.00 WIB. Diawali dengan penampilan dari para remaja yang menggambarkan sebagai anak-anak Yesus tengah masuk ke dalam gereja. Mereka menuju palungan. Setelah itu, kebaktian mendengarkan firman Tuhan serta khotbah yang disampaikan Romo Halim.
Selama rangkaian misa, seluruh jemaat khusyuk hingga acara terakhir, prosesi pemujaan. Jemaat menyanyikan lagu-lagu rohani. Natal kali ini mengangkat tema, ”Bangsa yang Berjalan di dalam Kegelapan Telah Melihat Terang yang Besar.”

Menurut Pastur Paroki Gereja Santo Yosep, Yohanes Kristianto PR, banyak keprihatinan yang dialami bangsa. Makanya, sebagai orang beriman, harus berani mengatakan tidak ada yang mustahil dalam hidup ini untuk mencapai kebaikan serta menyelesaikan permasalahan. “Segala sesuatu sangat mungkin. Apalagi kelahiran Yesus, tentu intinya adalah membawa terang, membawa pengharapan,” ujarnya.

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Dikdik Mulyana Arief beserta jajarannya memantau langsung pengamanan pelaksanaan malam Misa Natal di Gereja Santo Yosep, Sabtu pukul 19.00 WIB. Kapolda juga menyempatkan diri berbincang kepada jemaat dan mengucapkan selamat Natal.

Menurut Dikdik, pengamanan sudah maksimal dan terencana. Sedikitnya 1.300 personel diterjunkan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2012 (Operasi Lilin). Khususnya pengamanan gereja, personelnya sudah disebar di 179 gereja di Sumsel.

Kapolresta Palembang, Kombes Pol Agus Sulistyono yang juga memantau langsung pelaksanaan misa Natal menegaskan, untuk pengamanan gereja-gereja di Palembang menempatkan 532 personel. “Kita ada 61 gereja. Pola pengamanan sebelum melaksanakan misa kita koordinasikan dengan panitia gereja. Kita lakukan sterilisasi,” tukasnya.
Berbahasa Mandarin

Misa Natal juga berlangsung di Gereja Katholik Hati Kudus, Jl Kol Atmo Palembang. Di sana, misanya berbahasa Mandarin. Tujuannya, untuk memenuhi kerinduan para pengikut yang berusia lanjut.

“Dulu gereja ini diperuntukkan bagi orang pasar (pedagang keturunan, red). Maka pelayanan yang dilakukan pada waktu itu menggunakan bahasa Mandarin. Sebenarnya sekarang untuk pelayanan di hari biasa kita juga menggunakan bahasa Mandarin, namun kebetulan momen kali ini bertepatan dengan Natal,” kata seorang panitia bernama Abel.

Misa dipimpin oleh Heru Atmojo SCJ. Jadwal Misa sendiri sebanyak lima kali. Untuk pengamanan, tambah Abel, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian. Mengingat banyaknya teror malam Natal yang terjadi beberapa tahun belakangan pihaknya tidak begitu merisaukan. “Kita punya pengamanan internal, namun kita juga serahkan pengamanan internal yang dibantu oleh pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan,” tukasnya.

Sementara itu, pada misa malam Natal, hotel berbintang di kota empek-empek tidak menggelar acara hiburan. Mereka lebih memilih menyajikan menu-menu khas Natal kepada para tamu yang datang.

Seperti The Jayakarta Daira menyuguhkan Xmas fruit salad, yakni roti renyah dengan balutan mayonnaise di atasnya dan dengan taburan aneka buah. “Semua menu Natal di sini (The Jayakarta Daira), dihiasi dengan taburan coklat praline dan Christmas Cage sebagai simbol hari Natal,” ujar Yudo A Rumayar, executive chef The Jayakarta Daira.

Ada pula menu minuman Santa Gift. “Minuman dari bahan sirup buah leci dan stroberi yang dicampur es krim vanilla dan susu full cream. Diberi nama Santa Gift agar lebih melekat pada sosok santa clause yang suka mengenakan pakaian merah dan memberikan keceriaan pada anak-anak,” tukasnya.
Pada umumnya, hotel berbintang, seperti Hotel Horison memasang pohon Natal dan patung santa clause. Sedangkan di Hotel Aryaduta ada pula sosok santa clause yang memberikan hadiah untuk anak-anak, serta Tom and Jerry yang disukai anak-anak.

Kemarin siang, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin SH bersama istri, Hj Eliza Alex hadir dalam open house Natal di kediaman Uskup Agung Mgr Aloysius Sudarso di Jl Tasik, kawasan Kambang Iwak.
Tampak hadir pula, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Dikdik Mulyana Arief bersama istri. Seperti Gubernur, Kapolda menyumbangkan lagu yang mendapat aplaus tamu undangan di acara open house tersebut.

Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang, Mgr Aloysius Sudarso mengatakan, perayaan Natal 2011 ini mengambil tema “Bangsa yang ada dalam kegelapan telah melihat terang”. Menurutnya, ini tema bersama yang disepakati semua gereja di Indonesia.

“Mudah-mudahan, dengan tema ini bangsa Indonesia juga melihat terang. Untuk kerukunan umat beragama, semoga semakin terbina dengan baik,” katanya.

Sejak 24 Desember malam, umat Katolik di Sumsel telah menggelar Misa Kudus malam Natal. Dan kemarin pagi, kembali digelar misa. ”Misa ini untuk memperingati kelahiran Yesus,” ucapnya. Misa akan diisi dengan khotbah, kutipan kitab suci, nyanyian dan perjamuan. (Sumeks)