Monday, 19 December 2011

Monday, December 19, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mohon Doa! Keputusan Ibadah Natal Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jemaat Taman Yasmin Ditentukan 21 Desember 2011, Keluarga Besar Intoleran Bogor Mengancam.
JAKARTA - Untuk ketiga kalinya, Senin (19/12/2011), Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) memfasilitasi pertemuan pihak-pihak terkait menyangkut masalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor.

Ada dua kesepakatan dari pertemuan itu. Pertama, persoalan ini akan diselesaikan dengan mengedepankan proses hukum. Kedua, untuk jangka pendek, disepakati jemaat GKI Taman Yasmin bisa menjalankan ibadah saat Natal 2011 ini dengan baik.

Hanya saja, belum ada kesepakatan apakah ibadah Natal bisa dilakukan di gereja GKI Taman Yasmin itu. Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, Tanribali Lamo, menjelaskan, mengenai di mana jemaat GKI Taman Yasmin akan melakukan ibadah saat Natal nanti, baru akan dibicarakan pada Rabu (21/12/2011), antara Kapolda Jabar, Pemprov Jabar, Danrem Wastu Kencana Bogor, dan pihak GKI.

"Akan dicarikan solusi agar ibadah 24 dan 25 Desember hingga tahun baru bisa berjalan baik. Tadi pihak GKI mengatakan, pada 24 malam tidak ada ibadah. Nah, mengenai bagaimana tanggal 25, dibicarakan pada 21 Desember," terang Tanribali kepada wartawan di Kemendagri, Senin (19/12/2011).

Dia mengatakan, pertemuan ketiga ini dihadiri Kepala Biro Hukum Pemprov Jabar, Kabiro Hukum Pemko Bogor, dan dari GKI hadir Ketua Sinode GKI Jabar, Pdt Royandi, Ketua GKI Bogor Pdt Ujang, serta wakil tim advokasinya, Pdt Jayadi Damanik.

Tanri menjelaskan, pertemuan sengaja dibatasi pesertanya agar pembicaraan bisa "jernih". Dia menceritakan, semula pihak GKI disertai aktivis Kontras dan YLBHI. Hanya saja, karena sejak awal sudah ada kesepakatan para pihak tidak melibatkan unsur lain, Kontras dan YLBHI urung ikut dalam pertemuan.

Dua pertemuan sebelumnya digelar pada 2 Desember 2011 dan 16 Desember 2011. "Ada progres yang bagus," kata Tanri.

Intoleran mengancam
Merasa terancam atas keteguhan Jemaat GKI Yasmin mempertahankan gedung gereja mereka yang sah. Kelompok intoleran melalui Keluarga Muslim Bogor (KMB) mengultimatum jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin tidak melaksanakan ibadah Natal pada malam 24 Desember 2011 nanti. Bila jemaat tetap beribadah, para intoleran bersama ormas-ormasnya mengancam 'tidak akan tinggal diam'.

"Kami akan mengatisipasi kegiatan misa pada malam natal 24 Desember nanti," ujar Rusli Saimun pengurus KMB kepada Republika, Senin (18/12/2011).

Rusli mengatakan, KMB beserta ormas Islam lain siap melaksanakan aksi tandingan bila jemaat GKI Yasmin tetap melaksanakan misa di malam Natal. Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 2000 sampai 3000 massa dari ormas-ormas Islam yang siap melakukan aksi tandingan.

"Kami akan laksanakan tabligh akbar di depan bangunan gereja bila mereka tetap menggelar misa," kata Rusli.

Dengan angkuh Mufti mengatakan, bila pihak Pemkot dan DPRD Bogor saling lepas tangan atas persoalan GKI Yasmin, maka jangan salahkan masyarakat bila mengambil tindakan sendiri yang bisa berujung bentrok. "Kami tidak akan 'jual', tapi kalau saat malam Misa Natal nanti mereka "jual", kita akan 'borong'," sumbarnya penuh kebencian. (JPNN/Republika/Tim PPGI)