Sunday 18 December 2011

Sunday, December 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Open Doors akan Publikasikan 'The 2012 World Watch List' Daftar Negara-negara Penganiaya Umat Kristen di Dunia.
WASHINGTON DC (AS) – Penganiayaaan kepada umat Kristen di seluruh dunia setiap tahunnya kian meningkat. Ini terlihat dari daftar negara-negara penganiaya umat Kristen yang dipublikasikan Open Doors, sebuah organisasi nirlaba dari Amerika Serikat yang memantau dan melayani umat Kristen yang mengalami penganiayaan baik oleh negara maupun dari kelompok agama intoleran.

Daftar 50 negara bertajuk 'The 2012 World Watch List' yang akan dipublikasikan pada 4 Januari 2012 ini akan memberikan laporan detail tentang bentuk-bentuk penganiayaan kepada umat Kristen di negara-negara tersebut.

“Tujuan kami menggunakan sumber dari data ini untuk menyebarkan kewaspadaan atas besarnya penderitaan dari penganiayaaan umat Kristen di seluruh dunia” tulis Open Doors USA pada websitenya dengan penjelasan bahwa peringkat diambil dari jumlah penganiayaan umat Kristen.

Hal yang sangat menyedihkan pada tahun dalam 'The 2011 World Watch List' dan tahun-tahun sebelumnya, mayoritas negara penganiaya umat Kristen di dunia merupakan negara-negara Islam. Dengan indikasi semakin kuat dan ketat sebuah negara menerapkan aturan syariat Islam, semakin sering negara itu menganiaya umat Kristen.

Negara-negara Islam yang masuk dalam daftar 20 besar negara penganiaya pada tahun 2011 ini antara lain: Afghanistan (100% Islam), Cheznia (100%), Iran (99%), Arab Saudi (99%), Somalia (99%), Mauritania (99%), Maladewa (99%), Yaman (99%), Turkmenistan (99%), Uzbekistan (99%), Irak (97%), Pakistan (97%), Qatar (95%), Mesir (95%) dan Eritrea (60%). Pada deret berikutnya hingga ke lima puluh masih didominasi negara muslim. Indonesia (90%) berada dalam peringkat ke 48.

Beberapa negara di Timur Tengah diperkirakan akan naik peringkat, Umat Kristen Mesir pada tahun ini semakin dianiaya akibat upaya terselubung kelompok garis keras Islam yang menyerang umat Kristen setelah kejatuhan rezim Mobarak. Sekitar 95.000 lebih umat Kristen Mesir mengungsi ke negara-negara Kristen di Eropa sejak Februari 2011.

Negara islam lainnya yang gencar menganiaya umat Kristen adalah Iran. Berbagai upaya nyata pemerintah membasmi umat Kristen terlihat dari aturan-aturan yang memojokkan dan upaya-upaya prasangka yang digemborkan media terhadap umat Kristen. Termasuk penahanan beberapa pendeta dan umat Kristen.

Sedangkan Nigeria (50%) dan Sudan (70%) yang terkenal dengan kelompok radikal pendukung syariah diprediksi akan naik peringkat.

Negara-negara lainnya yang masuk dalam dua puluh besar seperti Korea Utara, Cina dan Vietnam adalah negara-negara yang menganut ajaran Komunisme.

Selama 10 tahun, Korea Utara tetap menduduki peringkat pertama negara penganiayan umat Kristen. Dikarenakan Korea Utara melarang berbagai hal yang menyembah hal lain selain Presiden mereka, Kim Jong-Il dan Kim Il-Sung. Namun demikian, atas Kasih Tuhan, pertumbuhan umat Kristen diantara penganiayaan di negara itu semakin bertambah, terbukti sekitar 400.000 memilih memikul salib Kristus.

Penganiayaan di Indonesia
Data lain Open Doors yang Tim PPGI dapatkan terkait penganiayaan umat Kristen di Indonesia sepanjang tahun 2011, yakni faktor utama dari meningkatnya penganiayaan umat Kristen di Indonesia akibat penerapan aturan sepihak pemerintah yang mengandung unsur syariah, khususnya aturan pendirian rumah ibadah yang banyak menguntungkan agama mayoritas di Indonesia. Hal ini mengakibatkan keleluasaan para intoleran untuk menganiaya, dengan bentuk-bentuknya antara lain: pembakaran, pengrusakan, penganiayaan, ancaman teror, peledakkan bom dan penutupan gedung-gedung gereja.

Selain juga tingginya kristenphobia di Indonesia dan meningkatnya sentimen anti Kristen oleh beberapa kelompok radikal yang jumlahnya lebih kecil dari warga muslim di Indonesia. Kelompok-kelompok inilah yang banyak berperan mengacaukan toleransi dan kerukunan umat beragama dengan menyebarkan pesan-pesan kebencian dalam setiap kesempatan. (Tim PPGI)