Sunday 18 December 2011

Sunday, December 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ribuan Umat Kristen di Texas adakan Pawai Membela Sidang Kontroversi Pendirian Panggung Natal. AUSTIN (AS) – Ribuan umat Kristen dan tujuh puluhan pendeta dari berbagai organisasi dan denominasi gereja mengadakan pawai pada Sabtu (17/12/2011) untuk mendukung jalannya sidang kontroversial yang menggugat pelarangan pendirian panggung natal oleh kelompok atheis yang bertahan dengan alasan inkonstitusional.

Pawai yang disebut dengan 'Rally for the Nativity' ini menurut pemimpin pawai, Pdt Nathan Lorick dari Gereja Baptis Pertama (FBC) Malakoff diwarnai dengan puji-pujian dan tarian natal serta pembacaan firman Tuhan dan dimulai dari kota Amarillo menuju kota Athena, tempat diadakannya sidang tersebut. Pawai tersebut mendapat dukungan dari beberapa negara bagian tetangga seperti Lousiana dan Oklahoma.

Sebelumnya kelompok atheis yang menentang adanya pendirian panggung-panggung natal di pusat kota Athena dan beberapa kota di Texas timur, sebab mereka menganggap bulan ini adalah sebuah perayaan musim dingin yang mengharuskan orang untuk melepaskan kepercayaan mereka terhadap natal, sebab menurut mereka, agama adalah mitos semata.

Mereka juga menyatakan, pembuatan panggung natal di tempat umum perupakan pelecehan terhadap peraturan 'pemisahan antara gereja dan negara' yang secara serampangan mereka anggap tersirat dalam konstitusi negara.

“Pertama-tama, [peraturan pemisahan antara] gereja dan negara tidaklah terdapat dalam konstitusi negara” ujar Pdt Lorick, sebab menurutnya segala hak dan kewajiban warga negara terdapat dalam konstitusi, termasuk juga yang berkaitan dengan agama.

“Titik utama yang kami pertahankan, adalah hal ini merupakan [bentuk lain] penganiayaan terhadap Kekristenan yang kian meningkat di Amerika dan saya yakin banyak contoh yang dapat kita lihat, salah satunya adalah yang kini sedang kita jalani”.

Kekristenan sebagai mayoritas di Amerika, lanjutnya, “terlampau lama menutup mulut, Kita harus berdiri dan berbicara dalam bahasa kasih” katanya sekaligus menekankan walau gencar tuduhan dari kelompok anti-Kristen di Amerika, umat Kristen dihimbau agar terus mempertahankan dan menjaga imannya dalam Tuhan. (CP/Tim PPGI)