Friday 2 December 2011

Friday, December 02, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Paus Benediktus XVI Apresiasi Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Ignatius Joseph Kasimo. JAKARTA - Paus Benediktus XVI memberikan apresiasi yang besar atas penetapan Ignatius Joseph Kasimo sebagai Pahlawan Nasional.

Apresiasi paus itu dikirim melalui suratnya yang dibacakan dalam Misa syukuran di Gereja Katedral St. Perawan Maria diangkat ke Surga kemarin sore, yang dibacakan oleh Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi.

Misa syukur yang dimulai hari Kamis (01/12/2011) pukul 18.00 WIB dan berlangsung hampir dua jam ini dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, Uskup Agung Semarang Mgr Johanes Pujasumarta, dan Uskup Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM.

“Banyak hal yang bisa kita petik dari beliau. Bagi beliau, politik itu pengabdian. Kiprahnya sebagai politisi betul-betul pengabdian, bukan kepentingan pribadi atau kelompok,” puji Akbar Tanjung, politisi senior beragama Islam, yang juga hadir dalam Misa itu.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional pada IJ Kasimo, harus menjadi momentum untuk membangkitkan kembali nilai-nilai pengorbanan.

Kasimo lahir di Yogyakarta pada tahun 1900. Ia adalah salah seorang pelopor kemerdekaan Indonesia dan merupakan salah seorang pendiri Partai Katolik Indonesia. Mendiang Kasimo pernah menjabat beberapa jabatan menteri setelah Indonesia merdeka.

Gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan kepadanya pada 10 November lalu adalah yang pertama bagi kalangan sipil dan beragama Katolik. Kasimo meninggal pada 1 Agustus 1980.

Pengorbanan dalam berpolitik

Menurut Ketua Pengarah Panitia Pelaksana Pengusul IJ Kasimo sebagai Pahlawan Nasional, Jakob Oetama, salah satu yang paling mencolok pada diri IJ Kasimo adalah keterlibatannya dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Keterlibatan dalam perjuangan itu identik dengan pengorbanan, baik harta benda maupun jwa raga. Nilai pengorbanan dalam berpolitik, harus menjadi panggilan dan diwariskan kepada bangsa Indonesia.

"Salah satu yang paling mencolok pada Pak Kasimo, dan memiliki makna historis, adalah keterlibatan beliau dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia," kata Jakob dalam sambutan menjelang Perayaan Ekaristi Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada IJ Kasimo, di Gereja Katedral, Jakarta,

Kasimo, lanjut Jakob, juga terlibat dalam partai politik. "Keterlibatan dalam pergerakan kemerdekaan dan partai politik itu identik dengan pengorbanan harta benda dan jiwa raga," tutur Jakob.

Oleh karena itu, lanjut Jakob, nilai pengorbanan itu harus menjadi panggilan dalam berpolitik. Nilai pengorbanan itu juga perlu diwariskan. Apalagi, cara-cara berpolitik saat ini jauh dari nilai-nilai pengorbanan.

"Kita sedang tertimpa krisis integritas dan pemerintahan yang bersih," tutur Jakob. (Ucanews/Kompas)