Saturday 3 December 2011

Saturday, December 03, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Peduli HIV-AIDS, Pemuda Gereja Kristen Injili (GKI) Jemaat Siloam, Waena Bagikan Ratusan Poster.
JAYAPURA (PAPUA) -Para pemuda dan pemudi dari Gereja Siloam Waena, Kota Jayapura semakin peduli dengan AIDS dan HIV. Keterlibatan pemuda ini untuk mengurangi resiko, terinfeksi AIDS dan HIV di kalangan pemuda.

Salah satu komunitas dari pemuda Gereja Kristen Injili (GKI) Jemaat Siloam, Waena, Jayapura melakukan aksi peduli AIDS di seputaran Lampu Merah, Abepura Jumat (02/12/2011) siang, dengan membagikan sedikitnya 300 poster bertuliskan, 'Ko Tra Kosong, Kalo Ko Jaga Diri, Kitorang Harus Tunda Seks Sampai Siap' (Kamu tidak kosong kalau bisa jaga diri, kita harus menunda hubungan seks sebelum benar-benar siap: red)

Poster dengan ikon pemain Persipura atas nama Rikardo Salampessy ini dibagikan oleh sekira 50 jemaat gereja itu kepada setiap warga yang melintasi jalan raya Abepura-Sentani, sekitar Lampu Merah.

Penanggung jawab aksi, Piter Okoka mengatakan, pihaknya melakukan aksi ini untuk menyambut Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2011, peduli AIDS pada kaum muda Papua, selain menyongsong natal tahun ini.

“Semoga natal tahun ini bisa mengurangi jumlah kasus HIV,” kata Piter.

Data Badan Statistik Indonesia menyebutkan, jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia, sejak Januari 1987 hingga Juni 2011 sebanyak 26.483 kasus. Sebanyak 5.056 kasus berujung pada kematian. Di Papua, menurut statistik jumlah kumulatif itu, kasus AIDS sekitar 3.938 kasus, dan 602 kematian.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2009 menyebutkan, estimasi angka infeksi HIV di Papua adalah 24.335 orang. Dari angka sebanyak itu, sekitar 14.000 orang belum mengetahui status HIV-nya.

Selanjutnya, data kasus HIV dan AIDS dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua per September 2011 sebanyak 10.522 kasus. Dari jumlah tersebut, sekitar 75,7 persen yang bisa mengakses layanan kesehatan dan sekitar 37,5 persen yang mendapat pengobatan ARV (Antiretro Viral).

Kabupaten Mimika, dan Kota Jayapura adalah daerah dengan kasus tertinggi yakni lebih dari 2.000 kasus, sementara Nabire menempati urutan ketiga, yaitu 1.938 kasus. Menyusul kabupaten Jayawijaya, yaitu, 1.421 kasus, dan Kabupaten Merauke 1.211 kasus.

Salah satu warga Abepura, Martinus mengaku senang dengan pembagian poster ini. Bagi dia, poster tidak dilihat sebagai poster belaka, tetapi sebuah refleksi atas realitas kasus HIV dan AIDS di Papua. (Jubi)