Monday, 5 December 2011

Monday, December 05, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Peringatan Jubelium 150 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Gelora Bung Karno. JAKARTA - Peringatan Jubelium 150 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) digelar dengan sangat meriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/12/2011). Betapa tidak, ratusan ribu jemaat HKBP memadati Stadion guna memeriahkan perayakan Jubelium gereja tersebut.

Formasi salib saat Jubelium 150 HKBP di GBK
(smartata.com)
Acara Jubelium yang dimulai pukul 12.30-19.00 WIB ini diawali dengan lagu 'Somba ma Debata' dan diiringi tarian daerah.

Ratusan ribu jemaat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia pun ikut menyanyikan lagu 'Dison Adong Huboan Tuhan', sebagai medley dari Somba ma Debata. Kemudian disusul lagi dengan lagu “Marolop-olop” - yang merupakan sebuah wujud kegembiraan.

Tepuk tangan riuh dalam acara megah yang bertema 'Bangun Jati Diri, Cerdaskan Bangsa' itu dimeriahkan dengan tarian yang membentuk formasi salib, ditengah-tengah stadion GBK.

Dalam sambutannya Ketua Bidang Perayaan, Otto Hasibuan berujar perayaan Jubelium 150 tahun ini sangat penting dan berharga karena melalui perayaan ini diharapkan HKBP dapat menjadi Gereja yang hidup sebagai tubuh Kristus, berdasarkan Firman Tuhan dan melayani dengan damai.

Ia juga menjelaskan secara singkat kegiatan lain yang telah mendahului perayaan Jubelium ini.

"Kegiatan lain yang dilakukan sebelum perayaan ini, antara lain donor darah, festival koor, acara Semalam di Danau Toba dan berbagai acara lainnya," terang Otto.

Sedang Ketua Umum Panitia Nasional Jubelium 150 tahun HKBP, Edwin Pamimpin Situmorang saat memberi sambutan Perayaan ini tak hanya diperuntukkan bagi jemaat HKBP tapi juga bagi bangsa dan negara Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Panitia Nasional Jubelium 150 tahun HKBP.

"Perayaan Jubelium kali ini memiliki arti yang sangat besar dan berbeda dengan peringatan jubelium di masa lalu, karena Jubelium kali ini bukan hanya untuk jemaat HKBP tapi juga untuk bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai," ucap Edwin.

Dalam Jubelium kali ini Edwin mengajak jemaat HKBP untuk merenung dan mengintropeksi diri terhadap apa yang telah dan sedang dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"HKBP harus mampu memberikan tonggak dan sejarah baru serta landasan yang kokoh bagi perjalanan HKBP beserta jemaatnya untuk masa sekarang dan yang akan datang," tambah Edwin.

"Intinya dalan perayaan kali ini kita harus bersyukur dan berharap HKBP tetap bertahan sampai kapan pun," jelas Edwin.

Acara dilanjutkan dengan kebaktian raya serta pemutaran film sejarah HKBP.

Jemaat HKBP Babelan Kota Bekasi, Stefanus mengatakan pada peringatan ini juga dihadiri oleh jemaat di luar Jakarta seperti Medan, Sulawesi, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Kalimatan, Sumatera dan beberapa kota lainnya. "Saya ingin mengucap syukur atas berdirinya HKBP ke 150 tahun di Indonesia," paparnya.

Ia mengatakan berangkat satu rombongan dengan jumlah sekitar 210 jemaat. "Tadi saya berangkat satu rombongan dengan empat bus," imbuhnya.

Ciptakan Kerukunan
Sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turun hadir banyak berpesan pada jemaat HKBP.

"Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jemaat HKBP, saya juga mengajak jemaat untuk selalu menciptakan kerukunan antarumat beragama," terang SBY dalam kata sambutannya.

SBY juga mengucapkan terimakasih atas peran HKBP dalam pelayanan dan berperan aktif dalam bermasyarakat. "Saya mengajak jemaat untuk aktif menjaga dan melestarikan lingkungan, terutama melalui program yang saat ini sedang digalakan yaitu menanam sejuta pohon," ucap SBY yang datang didampingi dengan Ani Yudhoyono.

Ia mengaku senang melihat keharmonisan para jemaat HKBP dengan umat beragama lain. Dia mengapresiasi HKBP dalam membimbing para jemaatnya ke jalan Tuhan.

Selain dihadiri oleh Presiden SBY yang didampingi oleh Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Hadir pula beberapa pejabat penting seperti Ketua MPR RI, Taufik Kiemas, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ibu Shinta Nuria Abdurrahman Wahid (istri mendiang Gusdur), beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. (Tribunnews/Tim PPGI)