"Salah satu alasan pemberian pengaman dan pengawasan ketat itu, lantaran gereja tersebut terletak di daerah strategis dan memiliki jemaat yang banyak," kata Kapolres Cimahi AKBP Anwar kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Selasa (13/12/2011).
"Mengenai nama sembilan gereja itu tidak bisa saya sebutkan. Selain itu juga, kita akan membangun enam pos pengamanan dalam rangka pengamanan operasi Lilin dan Tahun baru. Untuk pengamanan ini kita akan koordinasi dengan aparat dua pemerintah daerah yakni Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat," ujarnya.
Disebutkannya, untuk menjaga keamanan dan kekhusyu'an umat kristiani yang merayakan Natal, pihaknya akan menyebar 950 personil keamanan. Pengerahan jumlah pasukan sebanyak itu dianggap merupakan hal yang wajar. Mengingat, beberapa waktu sebelumnya Kota Cimahi menjadi tempat persembunyian pelaku teroris.
Untuk memastikan keamanan tempat yang digunakan beribabadat perayaan Natal, Polres Cimahi akan menyertakan satuan penjinak Bom di gereja-gereja yang diawasi. Tim ini, menurut dia, akan melakukan penyisiran pada J-3 (tiga hari jelang perayaan Natal) dan J-1.
"Sekarang ini kita terus mematangkan upaya pengamanan yang akan dilakukan diantaranya dengan melakukan rapat koordinasi dengan aparat pemerintah daerah, pelaksanaan pengamanan dan pengakhiran dari operasi yang dilakukan," ujarnya.
Sedangkan mengenai pengamanan saat pelaksanaan Perayaan Tahun Baru, pihaknya akan fokus pada tiga titik di antaranya Alun-alun Kota Cimahi, Kota Baru Parahyangan dan kawasan wisata Lembang. Karena momen tahun baru bertepatan dengan akhir pekan sehingga dipastikan titik kumpul warga akan terkonsentrasi di sejumlah tempat wisata.
Pengamanan yang dilakukan aparat Polres Cimahi, tambah Anwar, memang akan terkonsentrasi di tiga pos pascanatal. Pasalnya, selain ketiga wilayah ini selalu menyedot perhatian massa yang banyak, juga karena perayaan malam Tahun Baru bertepatan dengan Sabtu (24/12/2011) malam. (Antara)
