Tuesday, 27 December 2011

Tuesday, December 27, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Jakarta Puji Toleransi Umat Beragama Saat Perayaan Natal.
JAKARTA - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengaku kagum dengan partisipasi umat beragama lain untuk membantu menjaga perayaan Natal Kristiani menjadi nyaman.

Sesuai pesan Natal Bersama Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, yakni bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar.

“Saya melihat harapan umat Kristiani, bangsa kita berada dalam ‘kegelapan’ dengan segala macam masalah yang dihadapi pelan-pelan melihat terang,” kata Mgr Suharyo, usai memimpin Misa Pontifical Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, 25 Desember.

Prelatus itu menjelaskan orang yang berjalan dalam kegelapan adalah orang yang tidak terhormat. Orang-orang yang membiarkan dirinya dikuasai, diarahkan hidupnya oleh gengsi.

Selain itu, Mgr Suharyo juga mengungkapkan masalah politik di negeri ini. Sebagai masyarakat awam, dia merasa bahwa etika politik di negeri ini tidak dijunjung tinggi. “Ada seorang penulis yang merasa jengkel dengan kondisi bangsa ini membuat judul negeri ini adalah negeri centeng,” tuturnya.

Menurut Mgr Suharyo, bangsa yang berjalan di jalan terang dituntun ke jalan mulia. Bangsa yang melihat terang, dipimpin hidupnya oleh Pancasila, bukan Pancasila yang dimanipulasi, diplesetkan, tapi rangkuman nilai hidup berbangsa.

“Harapan kami, semoga semakin banyak umat Kristiani dituntun hidupnya menuju terang. Semoga pelan-pelan gengsi itu menyingkir. Semoga masa depan bangsa menjadi terang,” tambahnya. (CathnewsIndonesia)