Thursday 22 December 2011

Thursday, December 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Timika Resmikan dan Tahbiskan Gedung Gereja St Fransiskus Paumako.
TIMIKA (PAPUA) — Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil, Pr meresmikan dan menahbiskan gereja Katolik St Fransiskus , Paumako melalui sebuah upacara misa pemberkatan, Minggu (17/12/2011). Gereja tersebut diperuntukan bagi warga Paumako asal Asmat yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kerja bongkar muat (TKBM) Pelabuhan Paumako.

Upacara misa pemberkatan yang dipimpin Uskup John Philip didampingi Pastor Paroki Mapurujaya, Pastor Avent, OFM diikuti oleh ratusan umat Paumako, Dewan Paroki Mapurujaya, tokoh-tokoh umat dari Timika, para pejabat daerah, anggota DPRD, dan puluhan undangan lainnya.

Dalam khotbahnya, Uskup mengajak warga Paumako untuk menggunakan gedung gereja yang megah ini suatu ketika dia akan rusak dan rubuh. Tetapi melalui gedung gereja mengantar umat Paumako untuk mengenal Tuhan, meningkatkan ibadah, meningkatkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan melalui ibadah mingguan, ibadah harian. Tiap hari ada umat yang datang sembayang ke gereja, anak-anak buat kegiatan gerejawi di dalam gereja sehingga suaana gereja tetap hidup.

Dalam Kitab Suci, Tuhan menjelaskan bahwa gereja yang sebenarnya adalah semua umat Allah, termasuk umat St Fransiskus Paumako. Pikiran, hati, mata, tangan, kaki, mulut, dan semua anggota tubuh adalah gereja. Bila kita merusak diri kita dengan menipu orang, dengan minum mabuk, dengan pergi ke tempat-tempat hiburan malam sama dengan merusak gereja.

Agar orang Kamoro dan orang Asmat, bisa hidup sehat, bisa umur panjang, bisa hidup damai dengan orang lain, yang pertama bahur perbaiki sikap, perilaku, dengan hidup menurut kitab suci. Orang Asmat dan Kamoro, yang ada di Pelabuhan Paumako harus rajin berdoa karena sudah ada gereja, jangan karena kapal masuk di Pelabuhan tunda dulu sembayang hari minggu karena mau angkat banrang di pelabuhan. Hari minggu atau hari-hari raya ikut ibadah dulu baru ke pelabuhan. Hindari kebiasaan setelah terima uang, langsung beli botol miras, kemudian setelah mabuk langsung ke Timika dan singgah di tempat-tempat yang tidak benar.

Uskup juga mengingatkan, kasis HIV/AIDS di Timika cukup tinggi, yang perlu dihindari kebiasaan mengunjungi tempat-tempat maksiat yang dapat menyebarkan virus mematikan ini ke istri dan anak-anak. Sekarang sudah ada gereja jadikan gereja sebagai tempat sandaran doa, kerja dan harapan. Uskup juga meminta masyarakat Asmat dan Kamor di Paumako biar hidup susah dengan kerja hanya TKPBM tapi anak harus sekolah sampai setinggi-tingginya. (Bintang Papua)