Thursday 26 January 2012

Thursday, January 26, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 18 Orang Ikut Uji Kependetaan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Lima Wilayah Kabupaten Jayapura. SENTANI (PAPUA) — Sebanyak 18 pendeta yang berasal dari kalangan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di lima wilayah pelayanan Kabupaten Jayapura yaitu Wilayah Sentani Timur Tengah, Sentani Timur Barat, Kemtuk, Kemtuk Gresi dan Nimboran Rabu (25/01/2012) bertempat di Gedung GPdI Haniel Sentani Kota mengikuti ujian kependetaan.

Ketua Panitia Penyelenggaran Ujian Kependetaan Pdt. Sonny Manoach, S.Th.MA menuturkan bahwa setiap 5 tahun sekali GPdI selalu mengadakan ujian kependetaan bagi mereka yang akan dilantik menjadi seorang Pendeta GPdI.

“Kependetaan di kalangan GPdI dibagi menjadi 3 bagian yaitu pendeta pembantu (Pdp), pendeta muda (Pdm) dan pendeta penuh (Pdt) dan yang saat ini tengah digelar adalah ujian guna menjadi Pdt,” tandasnya kepada Bintang Papua yang ditemui usai pelaksanaan ujian Rabu (25/01) di GPdI Haniel Sentani Kota.

Menurutnya, guna menjadi pendeta penuh ini harus melalui ujian negara yang mana soalnya berasal dari pusat. Dimana yang berhasil lulus akan dikirim ke Musyawarah Besar (mubes) GPdI di Menado nantinya sekitar tanggal 12-16 Maret 2012 untuk dilantik sebagai pendeta. “Yang bisa ikut ujian harus melayani minimal selama 5 tahun di jemaatnya masing-masing,” imbuhnya.

Dikatakannya, tujuan digelarnya ujian kependetaan ini untuk disinergikan atau disamaratakan bahwa untuk menjadi pendeta harus melalui proses pelantikan sehingga mutu dan doktrin GPdI tetap terjaga.

“Sehingga bagi siapapun jika tidak lulus ujian akan mencoba lagi tahun berikutnya,” tandasnya.
Dituturkannya, bagi pendeta pembantu nantinya akan dilantik oleh gembala setempat, pendeta muda nantinya akan dilantik oleh majelis daerah dalam waktu musda sedangkan pendeta penuh nantinya akan dilantik oleh majelis pusat dalam mubes.

“Yang diinginkan dari pelaksanaan ujian ini adalah supaya mereka ketika menjadi pendeta GPdI mempunyai identitas yang lengkap dan jelas,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Daerah GPdI Papua Pdt. Terry Watopa, S.Th di tempat yang sama. Watopa menyebutkan bahwa dengan adanya ujian kependetaan ini nantinya para pendeta yang lulus dan dilantik dapat lebih mengayomi jemaatnya dalam tempat pelayanannya masing-masing.

“Selain mengayomi, para pendeta tersebut dapat melayani masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang menyimpang dari agama,” pungkasnya. (BintangPapua)