Setelah melakukan pemungutan suara, beberapa Gereja Anglikan ini memutuskan untuk keluar dari denominasinya dan mempertimbangkan kembali ke Katolik. Jauh sebelumnya, mereka telah menyebut diri mereka sebagai jemaat Anglo-Katolik.
“Tidak banyak perubahan. Sebagai paroki Anglo-Katolik kita menerima dengan beberapa pengecualian, atas semua pengajaran Katolik,” ujar Ftr Mark Lewis dari Paroki St. Luke, Bladensburg, Maryland.
Dikatakan juga bahwa jemaat Anglo-Katolik ini akan mengadopsi beberapa ritual Katolik yang akan disesuaikan.
Sebelumnya pada tahun 2007, Katedral Inkarnasi di Amerika yang merupakan anggota dari Gereja Anglikan Tradisional, telah menggunakan katekimus Gereja Katolik.
Gereja Anglikan adalah gereja yang berada di bawah Kerajaan Inggris. Pada abad ke 16 Raja Henry VIII memutuskan untuk gereja Inggris memisahkan diri dari Vatikan. Awalnya kedua gereja itu memiliki dokrin dan liturgy yang identik, namun lambat laun Gereja Anglikan melakukan beberapa perubahan.
Gereja Anglikan mengalami goncangan dan banyak gereja-gereja dibawahnya yang memutuskan keluar atau bergabung dengan gereja lain setelah gereja tersebut membuat keputusan-keputusan yang mengagetkan seperti mentasbihkan perempuan sebagai pendeta dan memberikan toleransi terhadap homoseksualitas.(ChristianPost)
