Thursday, 12 January 2012

Thursday, January 12, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Christian Association of Nigeria (CAN) Minta Umat Kristen Membela Diri dan Bertahan di Nigeria Utara. ABUJA (NIGERIA) - Sehari setelah ancaman kelompok fundementalis Islam, Boko Haram yang menyatakan jihad membasmi umat Kristen dengan langkah awal mengusir mereka dari wilayah mayoritas Islam, di utara yang dimaksudkan untuk membangun kekuatan melawan pemerintah Nigeria. Ditentang keras oleh pemimpin komunitas Kristen di Nigeria wilayah Selatan.

“Serangan berkelanjutan terhadap gereja-gereja dan umat Kristen di utara, mengkonfirmasikan apa yang kami katakan sebelumnya, bahwa umat Kristen harus mempertahankan dirinya.” ujar Pendeta Ayo Oritsejafor, presiden Asosiasi Kristen di Nigeria / Christian Association of Nigeria (CAN) dalam pernyataan pers pada Sabtu (07/01/2012), yang dipublikasikan harian nasional Nigeria, Vanguard.

Dikatakannya, ancaman pengusiran kelompok 'iblis' itu adalah bagian dari 'lelucon' mereka mencari muka dan berusaha memicu perang sekte yang mereka impikan dapat memicu perang 'suci' antara Islam dan Kristen.

“Kami mendapat informasi kalau mereka sudah membunuh orang-orang Kristen di Damaturu, juga saya ingin menegaskan bahwa ancaman yang menyuruh umat Kristen meninggalkan utara adalah sebuah lelucon, karena hal itu takkan pernah terjadi.” ujar pendeta yang memimpin Gereja Alkitab Kalam Hidup / Word of Life Bible Church (WLBC) ini.

Selain itu sebagian suku-suku Kristen pribumi di Nigeria adalah pemilik sah wilayah Utara. Sedangkan kelompok fundamental Islam ini adalah pendatang dari Arab yang sejak ratusan tahun menetap di daerah utara. Sayangnya kini mereka seolah merasa memiliki tanah itu sehingga dengan sombongnya mengusir pemilik tanah yang sah.

“Saya percaya bahwa Tuhan telah mengatur semuanya. Nigeria adalah miliki oleh semua warganya, dan bukan milik kelompok ataupun individu tertentu yang menyatakan bahwa kelompok yang satu tidak dapat tinggal di wilayah ini, atau sebaliknya.” tegasya.

Selain itu, tambahnya. “Sudah sangat jelas, kalau pertahanan negara sudah dikuasai oleh penyusup dan teroris, mereka telah berada ditiap jenjang pemerintahan yang membuat hilangnya kapasitas dan sikap tegas pemerintah dalam menjalankan tugas mereka dalam melindungi nyawa dan harta benda dari orang-orang Nigeria yang tidak berdosa.”.

Pertahanan diri, bukan balas dendam
Umat Kristen dibantai Boko Haram
Kepada media, Pdt Ayo Oritsejafor juga menegaskan, umat Kristen di Nigeria tidak akan pernah menyerang dan membalas aksi terkutuk kelompok Islam itu dengan menyerang umat Muslim di wilayah selatan, Serta meminta perhatian media agar memberikan batas tegas antara pertahanan diri umat Kristen yang tidak boleh diartikan sebagai balas dendam.

Sekurangnya 29 Umat Kristen yang telah diserang pada Jumat sore hingga malam dan Sabtu pagi lalu. Pada jumat sore, seorang pria bersorban hitam sembari berteriak menghujat tuhannya 'tuhan maha besar', menghamburkan peluru dari sebuah senjata serbu, kearah jemaat Gereja Apostolik di Yola yang sedang berkumpul membahas langkah-langka mereka meninggalkan kota Yola, Ibukota negara bagian Adamawa, di Nigeria Utara. Aksi keji itu membunuh delapan orang Kristen. Selain itu, kelompok lainnya juga membunuh tiga orang yang ada di sekitar gereja.

Tidak berhenti disitu, pada Jumat malam di Kota Mumbi, Adamawa, seorang pria bersorban menembaki puluhan jemaat sedang menangis dan meratapi korban dari penembakan para hari sebelumnya, Palang Merah melaporkan sekurangnya 21 orang pelayat baik pria maupun wanita tewas seketika. Sedang di kota Maidguri, sepasang suami-istri Kristen dibunuh dirumahnya.

Menurut Pdt Oritsejafor, mengungsinya umat Kristen dari Utara hanya membuat Boko Haram semakin menggila, sebab tujuan mereka mendirikan negara Islam dengan hukum syariah semakin menjadi kenyataan. Sehingga ia dengan tegas meminta umat Kristen untuk tinggal dan bertahan di Nigeri Utara, membela keluarga dan gerejanya yang diserang secara mendadak oleh kelompok fundamental Islam itu.

“Saya tidak akan mengikuti pilihan yang mengancam umat Kristen keluar dari Utara, karena serangan tanpa henti itu” tandasnya.

Hal ini dikatakan karena umat Kristen di Utara tidak hanya diserang saat setelah ancaman pengusiran terjadi, pembunuhan dan pelecehan umat Kristen dan gereja telah terjadi sejak kelompok fundamentalis yang menjunjung tinggi agama mereka itu didirikan pada awal 2000an. Seperti dilansir Reuters, Sejak 2003, tiga ribuan umat Kristen telah dibunuh oleh mereka.

“Masa depan Nigeria sangatlah cerah, namun iblis mencoba menghalangi dan menutupi langkah-langkah kami.” Ujar Pendeta Enoch Adeboye dari Redeemed Christian Church of God (RCCoG).

Penyerangan terhadap umat Kristen selama tiga hari (Rabu-Jumat) itu menghasilkan ketakutan luar biasa dari umat Kristen di wilayah mayoritas Muslim itu. Ratusan orang telah mengungsi ke wilayah lain di Nigeria. Palang Merah juga melaporkan sebagian besar suku pribumi di Nigeria Utara, suku Iqbo telah mengungsi ke timur laut. Sedangkan umat Muslim yang menentang aksi terkutuk Boko Haram itu bunuh oleh kelompok fundamental itu.

Sedang juru bicara kenegaraan Nigeria, Tomborokai Gajere menyatakan negara telah meminta kelompok-kelompok Kristen agar tidak membalas aksi keji fundamentalis itu, termasuk juga memohon kelompok pemuda yang telah menyerang warga Muslim tanpa ada korban jiwa, agar berhenti melakukan aksi tidak terpuji yang malah merugikan umat Kristen.

Sebab menurutnya, pemerintah sedang mengadakan berbagai pendekatan kepada kelompok fundamental ini termasuk mengadakan pembicaraan dengan pemimpin spiritual Islam di Nigeria, Sultan Sokoto Alhaji Sa'ad Abubakar yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
(Vanguard/Reuters/AP/TimPPGI)