Thursday, 26 January 2012

Thursday, January 26, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Dapat Sorotan, Disdikpora Akhirnya Selesaikan Pembangunan Sekolah Dasar (SD) Kristen Jelia di Aru Selatan.
AMBON (MALUKU) - Setelah mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, akhirnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga (Disdikpora) Provinsi Maluku telah menyelesaikan pekerjaan proyek pembangunan Sekolah Dasar (SD) Kristen Jelia di Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Aru, yang sempat tak diselesaikan dari tahun 2007 dan baru selesai pada tahun 2012 ini.

Penyelesaian SD Kristen Jelia ini juga diselesaikan setelah Kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Semy Risambessy menginstruksikan Pimpinan proyek (Pimpro), Jhon Manuputty untuk memerintahkan kontraktor, PT. Levi Pratama menyelesaikan proyek pendidikan tersebut.

Manuputty kepada Siwalima di Kantor Dikpora Maluku, Kamis (19/01/2012), ketika ditanyakan soal penyelesaikan pekerjaan proyek sekolah tersebut mengatakan, telah melaporkan penyelesaian pekerjaan tersebut kepada Kadis Dikpora, Semmy Risambessy.

Ditempat berbeda, Kadis Dikpora Maluku, Semmy Risambessy yang ditemui Siwalima di Kantor Gubernur Maluku mengatakan, pekerjaan sisa yang belum diselesaikan oleh pihak kontraktor telah diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, yakni akhir Desember 2011 lalu.

“Kita sudah melakukan krosceknya langsung ke lapangan dan laporannya juga akan kami sampaikan ke DPRD Provinsi Maluku,” ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan Gedung SD Kristen di Desa Jelia, Kecamatan Aru Selatan sebelumnya dipersoalkan oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Jelia, Pendeta Betrix Loupatty, karena dibangun sejak 2007 hingga kini tak kunjung selesai.

Material bangunan dibiarkan begitu saja hingga rusak. Lantaran gedung sekolah tak selesai dibangun, terpaksa proses belajar mengajar siswa dilakukan pada dua Ruang Kelas Belajar (RKB) yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru.

“Kondisi sekolah ini memang sangat memprihatinkan, empat tahun tiga ruangan kelas yang dikerjakan tak selesai bahkan kondisi bangunan sangat memprihatinkan,” ungkap Ketua Majelis Jemaat GPM Jelia, Pendeta Betrix Loupatty kepada Siwalima, Selasa (29/11), disela-sela pelaksanaan Sidang Majelis Pelengkap Sinode (MPL) yang digelar di Dobo, Kabupaten Kepulaun Aru.

Menurutnya, SD Kristen Jelia dibangun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Maluku dengan menggunakan dana APBD. Namun karena pekerjaan belum selesai, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru kemudian membangun dua ruang kelas belajar, agar proses belajar mengajar dapat berjalan.

Pengerjaan proyek SD Jelia baru sebatas pemasangan batako pada dua dinding bagian belakang. “Belum dilakukan plesteran serta belum ditutupi atap, sehingga bagian yang telah disusun batako sudah berlumut. Selain itu, sekitar 50 lebih sak semen sudah tidak bisa digunakan lagi, karena telah mengeras.

“Siswa-siswi yang berjumlah sekitar 100 orang terpaksa menggunakan dua RKB yang dikerjakan oleh Pemkab Aru,” ujar Loupatty.

Pimpro John Manuputty juga pernah turun ke Aru untuk mengawasi proyek tersebut, namun ternyata yang bersangkutan tak sampai di Desa Jelia. (Siwalima)