Thursday, 12 January 2012

Thursday, January 12, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural : Indonesia Laboratorium Kerukunan Beragama.
PALU (SULTENG) - Kepala Kantor Kementerian Agama Sulawesi Tengah Mochsen Alidrus mengatakan meskipun kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia belum sempurna namun dalam pengamatan dunia internasional masih lebih baik bahkan dinilai sebagai laboratorium kerukunan umat beragama.

"Ini penilaian dari Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini pada salah satu seminar internasional oleh Kementerian Luar Negeri Italia di Roma," kata Mochsen pada Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural bagi para tokoh agama, pemuda dan mahasiswa lintas agama di Palu, Senin (09/01/2012).

Kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerja sama Kementerian Urusan Eropa dan Kerjasama Internasional Kerajaan Belanda dan Pusat Kerukunan Umat Beragama, Dialog Centre UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Kementerian Agama Sulawesi Tengah.

Mochsen mengatakan pujian luar negeri atas baiknya kerukunan umat beragama di Indonesia tidak harus membuat Indonesia terlena sebab kerukunan berlangsung dinamis dan sangat cepat berubah. "Oleh sebab itu kerukunan umat beragama harus selalu dijaga dan dipelihara," katanya.

Menurut Mochsen, ada tiga tantangan yang akan dihadapi kerukunan umat beragama mendatang yakni dampak krisis ekonomi global yang akan terakumulasi dalam berbagai sektor, problematika kehidupan beragama yang semakin kompleks dan pesta rakyat lima tahunan yang akan berlangsung dua tahun lagi. "Meski masih dua tahun lagi tapi suhunya sudah terasa," kata Mochsen.

Dia mengatakan untuk menghadapi hal itu, pemuka agama dituntut untuk membangun kebersamaan dalam mencegah terjadinya ekses negatif yang dapat menggangu kerukunan umat beragama.

"Harus terus dibangun agar tidak mudah meleleh karena panasnya sengatan politik dan ekonomi atau karena lapuk akibat terpaan badai moral dan budaya," kata Mochsen. (Kompas)