Wednesday, 4 January 2012

Wednesday, January 04, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gubernur Banten Ajak Umat Katolik Jalin Persaudaraan Antar Umat Beragama.
SERPONG (BANTEN) - Segenap umat Katolik se-Banten diajak menjalin kebersamaan, mempererat tali pesaudaraan dengan umat beragama lainnya, serta bergandeng tangan bersama ikut membangun Banten sejahtera, beriman dan bertakwa.

Pesan ini disampaikan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Daerah II Pemprov Banten Turmuzi dalam Perayaan Natal Bersama Forum Pimpinan Gereja Katolik Banten di aula Gereja St Laurentius, Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (03/01/2012) malam. Hadir antara lain Ketua Forum Pimpinan Gereja Katolik Banten Rm Felix S, SSCC, dan mantan Kakanwil Depag Banten yang kini Ketua MUI Pemprov Banten HM Romli.

Sebelumnya digelar misa di Paroki St Laurentius, Alam Sutera, paroki baru pemekaran dari Paroki St Monika BSD. Misa ini dipimpin Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Pr didampingi Uskup Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM, serta pastor dari 13 paroki se-Banten. Misa ini dimeriahkan paduan suara Paroki St Monika BSD.

"Mari kita menciptakan perdamaian tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip agama yang dianut. Agama harus menjadi berkat bagi kita semua dalam suasana demokratis, yang menghargai satu sama lain," kata Gubernur Banten, yang memberi apresiasi atas terbentuknya Forum Pimpinan Gereja Katolik Banten atau Forpijak dan penyelenggaraan acara Natalan bersama bertema "Bangsa yang berjalan di kegelapan, telah melihat terang yang besar". Ia berharap Forpijak menjadi mitra pemerintah untuk bersama-sama membangun Banten sejahtera, beriman, dan bertakwa.

Sementara itu Kepala Kantor Depag Kabupaten Tangerang Agus Salim yang membacakan sambutan Kakanwil Depag Banten Iding, mengingatkan kembali bahwa harmoni, dialog, dan kebersamaan merupakan kunci toleransi kehidupan beragama di Banten. "Kedamaian, harmoni, kebersamaan. Ini yang menjadi fokus utama masyarakat Kristiani, dan ini tercermin dari salam damai Natal yang berkumandang di mana-mana. Agama membawa pesan moral yang universal. Agama mana pun tidak ada yang mengajarkan menghancurkan agama lain," demikian Kakanwil Depag Pemprov Banten.

Sedangkan Kepala Kantor Kesbangpol Pemkot Tangerang Selatan Budiawan yang mewakili Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyampaikan rasa syukurnya karena kerukunan beragama di Tangsel terjaga. "Masak sih sesama manusia tidak bisa saling mengasihi?" katanya.

Uskup Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM dalam sambutannya mengatakan, umat Katolik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Banten. Ia berharap Forpijak ikut memberikan yang terbaik bagi rakyat Banten.

"Semoga kebersamaan ini tidak berhenti di sini. Kehadiran Gereja Katolik adalah 100 persen berbakti kepada Tuhan dan 100 persen berbakti kepada sesama, kepada masyarakat. Dan dalam realitasnya, di Banten, banyak buruh dan masyarakat berkebutuhan khusus. Karena itu Forpijak harus mampu menjadi motivator dan memperhatikan kaum buruh," kata Uskup Bogor, yang wilayah pelayanannya hingga ke Serang, Rangkasbitung, dan pelosok Banten.

Mgr Michael C Angkur OFM yang pada 4 Januari 2012 berusia 75 tahun, mengatakan banyak umat Katolik yang tinggal di pelosok, tak bisa merayakan Natal seperti hari ini, namun mereka juga memiliki damai Natal yang sama. (Kompas)