Monday, 23 January 2012

Monday, January 23, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jemaat Free Will Baptist Church (FWBC) di Virginia Barat Ampuni Penembak Patung Yesus.
CHARLESTOWN (AS) - Alih-alih mengutuk serta berusaha untuk mencari dan menyidangkan pelaku penembakan, sebuah jemaat Gereja Baptis di Virginia Barat memilih untuk mengampuni pelaku.

Pendeta Bobby Bobby Adkins (59) pemimpin Free Will Baptist Church (FWBC) jemaat Lundale menyatakan bahwa peristiwa penembakan patung Yesus di halaman gereja mereka, diharapkan agar dapat menjadi tanda kasih kepada sesama.

"Kami semua sangat terkejut, bahwa ada orang yang dapat melakukan hal tersebut," katanya kepada harian lokal Charleston DailyMail.

"Tidak seorangpun marah dengan peristiwa ini, tetapi kami berharap dan berdoa agar pelaku yang melakukan hal ini dapat bertemu dengan kami, sehingga kami dapat berdoa dengan dan untuknya serta meminta pengampunan atas apa yang ia lakukan," pintanya.
Peristiwa penembakan patung Yesus, baru diketahui pada 18 Desember 2011 ketika jemaat yang akan mengadakan ibadah Natal di gedung gereja, melihat bekas peluru yang menempel di dahi patung semeter lebih tersebut.

Pdt Adkis tidak tahu pasti kapan peristiwa tersebut terjadi, namun ia bersyukur tidak ada korban luka dari peristiwa tersebut. Sebab dari bekas peluru, arah tembakan dapat mengenai anak-anak diruang sekolah Minggu, yang berada tepat disamping patung tersebut.

Dikatakan juga, ia dan jemaat belum menghubungi aparat keamanan dan tidak ada rencana untuk mengajukan tuntutan hukum guna mencari pelaku penembakan, sebab mereka ingin memberikan kesempatan kepada penembak agar dapat berbicara dengan tenang.

Sebab semua orang tahu bahwa gereja didirikan berdasarkan kasih dan pengampunan. "Sehingga kami akan mengampuninya, itulah maksud didirikannya gereja," ujar Pdt Adkins.

Patung tersebut diberikan oleh seorang donatur Kristen di Charlestown sekitar lima atau enam tahun yang lalu. Para remaja dan anak-anak sekolah Minggu pada bulan Juli 2011 menghabiskan empat hari untuk mengecat ulang patung tersebut. (ChristianPost/CDM/TimPPGI)