Tuesday, 3 January 2012

Tuesday, January 03, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Lecehkan Umat Kristen Yunani, Metropolitan Piraneus Tolak Rancangan Peraturan Pembangunan Masjid di Athena. ATHENA (YUNANI) - Melihat ketidakadilan dan penganiayaan yang terjadi kepada Umat Kristen Yunani di Timur Tengah dan Afrika Utara, pemimpin gereja Orthodox di Metropolitan Piraneus, Seraphim menyatakan penolakannya terhadap rencana Dewan Perwakilan Rakyat Yunani yang akan mengesahkan peraturan tentang pendirian mesjid di Athena.

"Bukan tanpa sebab, berbagai penindasan telah terjadi kepada Umat Kristen sejak masa lampau," tulis Metropolitan Seraphim dalam surat terbukanya kepada dewan seperti dipublikasikan media lokal Yunani, Eleftherotypia.

Berbagai usaha dilakukan untuk menghabisi umat Kristen di dunia, khususnya di dunia Islam yang ada di Timur Tengah.

"Lihat saja di Turki dan Mesir kini, ratusan ribu orang Kristen dari Yunani diusir, ditekan dan dianiaya oleh mereka [intoleran], namun pemerintah tak bersuara" ujarnya, sembari menjelaskan bahwa laporan terbaru tentang pengrusakkan gedung gereja dan teror pembunuhan serta pelecehan seksual kepada umat Kristen di Timur Tengah kian bertambah. Di Turki, Syiria dan Palestina adalah aturan yang sah untuk melarang mendirikan gedung gereja baru, sedang umat Kristen yang ada di negeri itu hanya diperbolehkan beribadah di gedung gereja mereka yang tua, tanpa pernah ada renovasi dari pemerintah.

"Sebut saja pada masa perang dunia pertama, satu juta lebih umat Kristen Yunani yang telah ada di Turki sejak masa Romawi, dipaksa untuk kembali ke Yunani, Lalu permintaan Patriakh Ekumenis Batholomeus pada 2009 yang meminta pemerintah Turki agar memberi perlindungan umat Kristen Turki paska teror ekstrimis Islam yang bertujuan memusnahkan gedung-gedung-gereja di Turki, sayangnya hal itu tidak diperhatikan pemerintah Turki" tulisnya

Selain itu, Metropolitan Seraphim minta pemerintah agar tidak melupakan pengorbanan para pahlawan Kristen pada masa kemerdekaan Yunani, mereka rela berkorban dan berjuang melawan serangan negeri Turki dan sekutunya.

"Mereka bertahan dan berjuang demi Kristus dan negeri ini, melawan kaum muslim" tulisnya

Sehingga secara langsung, peraturan itu menurutnya secara penuh telah menghina perjuangan mereka.

Pemerintah Yunani dalam beberapa tahun ini telah membahas sebuah peraturan yang memberikan ijin membangun dan merenovasi sebuah mesjid tua di Votan, sebuah wilayah di Athena dengan tujuan agar para imigran muslim yang setiap tahunnya datang kenegeri itu secara illegal dan legal dapat menjalankan hak ibadah mereka dengan sah.

Peraturan itu kian terdesak paska revolusi Arab pada akhir tahun 2010, dan selama 2011, jutaan pengungsi muslim datang ke Yunani karena merasa negara itu dapat menerima mereka, sekali lagi tidak ke Turki maupun Arab Saudi, yang bagi komunitas Islam, dua negara itu merupakan negara teraman untuk umat Islam.

Peraturan itu disetujui pada September 2011 dan menuai berbagai kritikan dari warga Yunani yang secara umum menolak pengesahan undang-undang sepihak itu, sebab mereka menyayangkan sikap pemerintah yang melindungi umat Islam imigran, sedangkan umat Kristen Yunani yang berada di Timur Tengah dibiarkan menderita. (Repubblica.it/Eleftherotypia/TimPPGI)