Wednesday 18 January 2012

Wednesday, January 18, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemimpin Kristen di Lahore Tolak Klaim dan Tawaran Tanah Pemerintah. LAHORE (PAKISTAN) - Para pemimpin Kristen di Lahore telah menolak klaim oleh otoritas setempat bahwa perampasan lahan dan pembongkaran properti Gereja Katolik sebenarnya bertujuan untuk merampas tanah.

Menteri Minoritas Kamran Michael mengumumkan pada 15 Januari 2012 bahwa tindakan mengambil lembaga misionaris Gosha e Aman (Pojok Perdamaian) adalah sebuah operasi pengambilan tanah, yang diperintahkan oleh kepala menteri yang berhubungan dengan pidana.

“Dia juga memerintah saya untuk memberikan lahan kepada Gereja seluas 1.264 meter persegi untuk pusat pelayanan sosial dan membangun sebuah sekolah dan rumah untuk para jompo,” kata Michael dalam konferensi pers, seraya menambahkan bahwa beberapa orang sengaja mencoba untuk menakutkan komunitas Kristen .

Kesucian dan perlindungan properti keagamaan akan dijamin ke depan, janjinya.

Namun, Uskup Sebastian Shah dari Lahore dan Gereja dari Uskup Pakistan Mgr Alexander John Malik menolak versi pemerintah tentang peristiwa dan menawarkan tanah.

“Mereka mengatakan tidak ada pemilik tanah dan berbagai kegiatan rahasia terjadi di sini, itu adalah bohong,” kata Uskup Malik selama protes kemarin di depan gedung yang dihancurkan.

Lebih dari 2.000 orang termasuk para uskup, imam dan pendeta meneriakkan slogan anti-pemerintah dan memblokir lalu lintas dekat lokasi pembongkaran selama dua jam.

Beberapa imam Katolik menuntut penyelidikan yudisial.

“Kami akan terus memprotes hingga pemerintah mengembalikan semua tanah yang diambil dan membayar kerugian. Kami tidak takut siapapun dan akan berjuang untuk hak-hak kami,” kata Pastor Morris Jalal.

Mantan Uskup Gereja Pakistan Mano Rumalshah dari Peshawar juga menuntut bahwa mereka yang menodai kapel, salib, Alkitab dari barang-barang rohani dan lainnya dihukum. (Ucanews/CathnewsIndonesia)