elayanan GKI Di Tanah Papua yang diharapkan dalam melaksanakan konsolidasi di tingkat klasis, harus diawali dari bulan Januari dan berakir bulan Maret tahun 2012.
Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Alberth Yoku, S.Th dalam keterangan persnya, Kamis, (26/01/2012) di Jayapura mengatakan keputusan itu, dilakukan pada rapat kusus BP. Am Sinode GKI Di Tanah Papua tanggal 16 Januari lalu di Kantor Sinode GKI Argapura, Kota Jayapura Provinsi Papua.
Bahwa dalam rapat kusus itu, kata Pdt. Alberth Yoku, diputuskan tiga hal, pertama seluruh pekerjaan di 5 tahun ini, dikerjakan dengan mengacu pada tema “Dipersatukan Dalam Ikatan Kasih.” Yang kedua lanjut mantan Ketua Klasis GKI Apawer Mamberamo Raya ini bahwa GKI telah mengurus sentralisasi jaminan hidup pegawai Gereja. Dan hal ketiga, GKI di Tanah Papua merapatkan barisan dengan memperbaiki pelayanan demi meringankan kualitas tenaga pelayanan dan sumber-sumber pendapatan tetap, baik derma dan perpuluhan serta mengelola asset dan sumber daya GKI.
“Di masa enam bulan ini, Januari-Juni 2012, konsolidasi GKI pada aras Sinode, Klasis hingga jemaat-jemaat,” kata Alberth Yoku.
Yang menggembirakan adalah dana Sinode sebesar Rp 4 Milyar yang sempat ditahan oleh pengurus dua periode sebelumnya. Dana itu kata Yoku telah dikembalikan ke GKI beserta bunga sebesar Rp. 5,6 Milyar lebih.
Pada rapat kusus yang dihadiri oleh 10 Sinode wilayah dan BP Am Sinode GKI Di Tanah Papua itu, menyampaikan terima kasihnya kepada Pdt. Herman Saud, mantan Ketua Sinode ke 8 yang atas jasa baiknya telah mengembalikan uang GKI sebesar Rp 5 milyar.
Wakil Ketua Klasis GKI Jayapura, Drs. Anthon Ririhena secara terpisah mengatakan, idealnya Sinode harus beri kesempatan kepada klasis mengawali sidang klasis bulan Februari hingga bulan April.
Apalagi BP Pekerja Am Sinode baru saja serah terima bulan Januari 2012, sehingga klasis-klasis hanya bisa bersidang bulan Februari dan dead linenya bulan April.
“Sehingga bijak apabila sidang klasis itu dalam tiga bulan, Januari-Maret, tapi untuk tahun 2012 sampai April,” saran Ririhena. (Jubi)
Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Alberth Yoku, S.Th dalam keterangan persnya, Kamis, (26/01/2012) di Jayapura mengatakan keputusan itu, dilakukan pada rapat kusus BP. Am Sinode GKI Di Tanah Papua tanggal 16 Januari lalu di Kantor Sinode GKI Argapura, Kota Jayapura Provinsi Papua.
Bahwa dalam rapat kusus itu, kata Pdt. Alberth Yoku, diputuskan tiga hal, pertama seluruh pekerjaan di 5 tahun ini, dikerjakan dengan mengacu pada tema “Dipersatukan Dalam Ikatan Kasih.” Yang kedua lanjut mantan Ketua Klasis GKI Apawer Mamberamo Raya ini bahwa GKI telah mengurus sentralisasi jaminan hidup pegawai Gereja. Dan hal ketiga, GKI di Tanah Papua merapatkan barisan dengan memperbaiki pelayanan demi meringankan kualitas tenaga pelayanan dan sumber-sumber pendapatan tetap, baik derma dan perpuluhan serta mengelola asset dan sumber daya GKI.
“Di masa enam bulan ini, Januari-Juni 2012, konsolidasi GKI pada aras Sinode, Klasis hingga jemaat-jemaat,” kata Alberth Yoku.
Yang menggembirakan adalah dana Sinode sebesar Rp 4 Milyar yang sempat ditahan oleh pengurus dua periode sebelumnya. Dana itu kata Yoku telah dikembalikan ke GKI beserta bunga sebesar Rp. 5,6 Milyar lebih.
Pada rapat kusus yang dihadiri oleh 10 Sinode wilayah dan BP Am Sinode GKI Di Tanah Papua itu, menyampaikan terima kasihnya kepada Pdt. Herman Saud, mantan Ketua Sinode ke 8 yang atas jasa baiknya telah mengembalikan uang GKI sebesar Rp 5 milyar.
Wakil Ketua Klasis GKI Jayapura, Drs. Anthon Ririhena secara terpisah mengatakan, idealnya Sinode harus beri kesempatan kepada klasis mengawali sidang klasis bulan Februari hingga bulan April.
Apalagi BP Pekerja Am Sinode baru saja serah terima bulan Januari 2012, sehingga klasis-klasis hanya bisa bersidang bulan Februari dan dead linenya bulan April.
“Sehingga bijak apabila sidang klasis itu dalam tiga bulan, Januari-Maret, tapi untuk tahun 2012 sampai April,” saran Ririhena. (Jubi)