Monday, 23 January 2012

Monday, January 23, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Persatuan Umat Kristen Harus Lampaui Toleransi Semu.
SEOUL (KORSEL) - Seorang pastor kemarin mengatakan dalam pertemuan para pemimpin Gereja interdenominasi bahwa persatuan umat Kristiani yang benar harus melampaui toleransi yang semu dan mengakui semuanya sebagai persekutuan dalam Kristus.

Pastor Taman Wi-geun menyampaikan hal itu kepada sekitar 100 peserta pertemuan doa untuk menandai Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani di Katedral St. Nicholas di Seoul, Korea Selatan.

“Jika seorang Kristen membenci atau iri hati terhadap orang Kristen lainnya, [mereka] harus menyadari bahwa kita semua bagian dari tubuh Kristus,” katanya.

“Untuk menjadi satu, kita perlu saling memahami, mengakui perbedaan diantara kita, dan mendukung satu sama lain,” katanya.

Uskup Agung Padilla Osvaldo, Duta Vatikan untuk Korea, memberikan ucapan selamat kepada peserta pertemuan itu melalui pidatonya, yang disebutnya sebagai gerakan yang kuat menuju ekumene di negara itu dan semoga membawa perubahan signifikan dalam hubungan antar-umat beriman.

Dengan mengutip pesan Paus Benediktus XVI, ia mengatakan membangun kembali persatuan tidak dapat direduksi menjadi sekadar saling mengakui perbedaan, namun juga hidup berdampingan secara damai.

Dia mengatakan orang Kristen merindukan “kesatuan yang diungkapkan dalam persekutuan iman, sakramen-sakramen dan pelayanan.”

Pendeta Kim Young-Ju, sekretaris jenderal Dewan Gereja-gereja di Korea, mengingatkan peserta pertemuan itu bahwa orang Kristen di masa Gereja perdana mengadakan liturgi secara bersama-sama dan membagikan roti. Umat Kristiani modern menjadikannya sebagai “roti hidup.” (Ucanews/CathnewsIndonesia)