Pusat itu, yang dibuka pada 14 Januari, hari itu ditandai dengan Misa yang diadakan di dekat Gereja Ofunato.
Uskup Yoshinao Otsuka dari keuskupan Kyoto merayakan Misa itu, dengan dihadiri sekitar 130 umat termasuk para pejabat pemerintah lokal dan masyarakat yang masih tinggal di perumahan sementara pasca bencana tersebut.
EPO membeli tanah itu di Kota Ofunato tahun lalu dan merancang pusat itu untuk mendukung pemulihan wilayah itu dan memberikan pelayanan pastoral bagi warga asing, yang kebanyakan dari mereka beragama Katolik.
EPO mencakup lima keuskupan: Osaka, Nagoya, Kyoto, Hiroshima dan Takamatsu.
“Bantuan itu merupakan kemauan baik, dan kalangan warga lokal mengatakan mereka menyambut baik pusat dari Gereja itu.”
Sejak bencana, yang melanda wilayah itu pada 11 Maret tahun lalu, tiga provinsi gerejawi Jepang: Nagasaki, Osaka dan Tokyo, telah terlibat dalam menyalurkan bantuan, bersama dengan berbagai tarekat religius pria serta kelompok-kelompok misi.
Provinsi Gerejawi Nagasaki membuka posko sendiri yang beroperasi di Otsuchicho, Prefektur Iwate pada 13 Desember. Sepuluh hari kemudian, Keuskupan Saitama dari Provinsi Gerejawi Tokyo, diselanjutnya di Kota Iwate, Prefektur Fukushima. (Ucanews/CathnewsIndonesia)
