Para siswa itu mengunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur, yang dikelola Suster-Suster ALMA dan Panti Rehabilitasi Hidup Baru (PRHB) Onoboi, yang dikelola oleh Suster-Suster FCJM (Fransiscanae Cordis Jesu et Mariae).
Dua panti asuhan yang ada di kota Atambua tersebut pada umumnya menampung anak-anak cacat fisik seperti Cerebral Palcy, Congenital, polio, Sumbing, cacat mental, serta idiot.
Dalam kunjungan itu, para siswa membawa sumbangan yang dikumpulkan dari mereka sendiri berupa sembako seperti beras, mie, sabun, odol, shampo, biskuit serta pakaian layak pakai.
“Saya merasa terharu bahwa ternyata anak-anak cacat ini bisa menerima keadaan dengan penuh rasa syukur. Saya sebagai pelajar tentu ingin membagi apa yang saya miliki kepada mereka terutama membagi ilmu,” Angelina Vanesia Hiu mengatakan kepada ucanews.com.
Ia menambahkan bahwa sudah saatnya para siswa belajar dan membangun solidaritas dengan sesama yang lemah dan tak berdaya.
Sementara itu, Mario Yulianto Nahak mengatakan kepada ucanews.com, “Saya sangat iba dengan apa yang saya lihat pada hari ini. Solidaritas perlu digalakan untuk membantu yang lemah dan tak berdaya. Sebagai pelajar tentu saya perlu belajar tekun terutama dari kegiatan hari ini untuk membangun solidaritas yang kokoh.”
Arkadius Seran Joseph, guru SMPK Don Bosco Atambua mengatakan, “Ini merupakan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Selama ini lebih banyak pembelajaran di dalam kelas tetapi hari ini kita galakan pembelajaran di luar kelas yang mampu memberi pembentukan karakter bagi siswa yang cukup baik.“ (CathnewsIndonesia)
