Illustrasi |
Kapela ukuran 8 M X 16 M tidak bisa digunakan untuk merayakan natal. Umat terpaksa merayakan natal di pusat paroki. Selain itu puting beliung juga menghancurkan empat ruang kelas.
Dionesius Aman, salah seorang guru dari Rantang, menyampaikan hal itu kepada Pos Kupang di Borong, Kamis (29/12/2011).
Dia menjelaskan, sebelum kejadian hujan turun tidak terlalu lebat, namun beberapa menit kemudian angin puting beliung dan menghantam kapela Stasi Rantang.
Bangunan gereja yang didirikan tahun 2002 itu ambruk rata tanah. Sebagian seng diterbangkan angin. Sementara kerangka bangunan rubuh ke tanah.
Selain kapela empat ruang kelas di SDN Golo Tebar rusak total. Akibatnya proses belajar mengajar
di sekolah itu terganggu. (Tribunnews)