Sunday 5 February 2012

Sunday, February 05, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Aktifis Kemanusiaan dan Pakar Politik dari Eropa dan Amerika Dirikan SION (Stop Islamization on Nation).
NEW YORK (AS) - Dua organisasi kemanusiaan internasional yang melawan dan mempertahankan kehidupan masyarakat dunia yang bebas dan tidak dikekang dengan aksi Islamisasi di negara-negara yang menganut demokrasi, Stop Islamization of America (SIOA) dan Stop Islamization of Europe (SIOE) pada Selasa (17/01/2012) lalu meleburkan diri dalam pertahanan baru dengan nama Stop Islamization on Nation (SION).

Seperti diberitakan PRNewswire, SIOA dan SIOE adalah organisasi dari Amerika dan Eropa yang mendedikasikan diri mereka mempertahankan hak-hak kemanusiaan dari kebebasan beragama, kebebasan menuruti nurani dan kebebasan berbicara yang selalu ditekan dan dibatasi oleh kelompok supremasi Islam yang juga berniat menguasai negara-negara barat dengan hukum syariah.

Beberapa anggota badan penasehat terkemuka di SION antara lain, Aktifis kemanusiaan, penulis dan Direktur Pelaksana SIOA, Pamela Geller; Pendiri Stop Islamisation of Europe (SIOE), Anders Gravers; Mantan-muslim yang menjadi Penulis dan pendiri Faithfreedom.org, Dr Ali Sina; Aktifis kemanusiaan dan penulis, Dr Wafa Sultan; Aktifis Jerman pro-Demokrasi Politically Incorrect, Stefan Herre; Penulis asal Israel, Dr Mordechai Kedar dan Aktifis kemanusiaan Hindu, Babu Suseelan.

Anders Gravers dalam konferensi persnya menyatakan, SION didirikan sebagai koalisi bersama antara orang Amerika dan Eropa yang berdiri teguh menjunjung kebebasan dan menentang penerapan Hukum Islam dan syariah di dua benua tersebut.

Hukum Islam, katanya bukan saja tentang sistem keagamaan, tetapi tentang sistem politik yang menjadi pengarah setiap aspek kehidupan. Sikap berkuasa, diskriminatif dan menekan dalam hukum tersebutlah yang bertentangan dengan hukum dan dasar-dasar hidup masyarakat di barat.

Dikatakan, SION sangat menghormati umat Muslim sebagai sesama manusia, namun menolak adanya tekanan Islamisasi yang masuk melalui politik, keagamaan, budaya dan sistem sosial dari perilaku dan pola pikir.

Dalam situsnya, SION pada dasarnya akan berjuang untuk: kebebasan berbicara - sebagai tentangan kepada larangan Islam yakni 'penghinaan' dan 'menghujat' yang digunakan secara efektif untuk menutupi dan melarang adanya pernyataan jujur tentang 'jihad' dan 'supremasi Islam' .
Kebebasan menuruti hati nurani - sebagai tentangan atas hukuman mati Islam untuk mereka yang dianggap 'murtad'.

Persamaan hak dihadapan hukum - sebagai tentangan atas penetapan syariah yang secara institusi telah mendiskriminasikan wanita dan non-Muslim.

Terutama, untuk mendirikan sebuah jaringan negara-negara bebas yang bekerja untuk membebaskan mereka yang diperlakukan buruk dan tidak manusiawi oleh aturan-aturan Islam dan menyerukan kepada dunia agar memperhatikan penganiayaan, pembantaian dan penguasaan terhadap non-Muslim di daerah-daerah mayoritas Islam dan wanita-wanita bebas yang telah diperbudak oleh hukum syariah. (PRNewswire/TimPPGI)