Wednesday, 8 February 2012

Wednesday, February 08, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Aktifis, Musisi dan Gereja Luncurkan Kampanye VOTE (Voice From The East).
JAKARTA - Pendekatan pemerintah terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat Kawasan Timur Indonesia (Bali, Papua, NTT, NTB dan Maluku) selama ini didominasi tindakan represif oleh aparat keamanan. Pendekatan itu harus diubah dengan berbasis rasa kemanusiaan dan kearifal lokal.

Demikian dikemukakan musisi muda asal Maluku Ambon, Glenn Fredly kepada ucanews.com di gedung F.X. Mall, Senayan, Jakarta, Minggu (05/02/2012), dalam acara Launching gerakan kampanye VOTE (Voice From The East).

VOTE, sebuah gerakan kampanye sosial bertujuan untuk mengembalikan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, perdamaian dunia, lingkungan hidup, demokrasi serta merawat keberagaman agama dan budaya di kawasan Indonesia Timur.

Ia menjelaskan VOTE terbentuk berawal dari sebuah obrolan santai dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindakan kekerasan (KontraS), menyusul kegelisahan muncul di daerah akibat meningkatnya kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua, Maluku dan NTT.

Lebih lanjut, ia menjelaskan VOTE bertujuan untuk membuka mata bathin seluruh rakyat tentang kekerasan penguasa yang telah menghancurkan tatanan sosial. Maka, VOTE menjadi jembatan, terlibat menciptakan kondisi nyaman demi tercapainya kesejahteraan bersama.

Launching VOTE dihadiri 38 musisi dan sekitar 400 orang, termasuk sejumlah aktivis kemanusiaan dan lingkungan hidup seperti KontraS, Walhi, Migrant Care, Aliansi Bhineka Tunggal Ika dan didukungan organisasi-organisasi Intermasional termasuk Amnesty Internasional, Greenpeace.

Sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia Romo Antonius Benny Susetyo juga hadir.

Romo Benny mengatakan kepada UCA News bahwa keadaban bangsa Indonesia sedang mengalami kehancuran maka dibutuhkan keterlibatan semua pihak yakni dilakukan secara bersama-sama yakni kampanye untuk penyadaran.

“Ketika orang sedang tidak ada pengharapan maka tugas kita semua orang beriman ikut membantu sehingga orang itu bisa ‘bangkit’ dari keterpurukan hidupnya. Maka, ‘revolusi keadaban’ yang dilakukan melalui kampanye penyadaran perlu terus digemakan,” katanya.

Sebagai follow-up dari peluncuran itu Glenn Fredly mengatakan pihaknya akan mengadakan kegiatan kampanye sosial menyerukan sejumlah keprihatinan melalui konser musik yang akan diadakan di Yogyakarta pada 14 April mendatang. (Ucanews/CathnewsIndonesia)