Saturday, 25 February 2012

Saturday, February 25, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Alkitab Berumur 1500 Tahun dari Turki yang Ditawar 28 Juta Dollar oleh Vatikan. ANKARA (TURKI) - Vatikan telah membuat penawaran resmi senilai 28 juta Dollar untuk memeriksa sebuah Alkitab berumur 1500 tahun yang saat ini dikuasai pemerintah Turki, dan kini berada di rumah sitaan negara di Ankara, Turki.

Salinan dari halaman-halaman kitab tersebut dilaporkan bernilai sekitar 1,7 juta dollar, tetapi mengingat bertapa tua-nya kitab tersebut, membuatnya semakin berharga hingga di tawar lebih.

Ini juga karena Alkitab tersebut ditulis dengan tinta emas berbahasa Siria dengan logat Aramik, bahasa yang digunakkan Yesus. Kini, logat Aramik hanya dipergunakan oleh segelintir kecil masyarakat pribumi di sebuah desa dekat kota Damaskus, Suriah.

Pemerintah Turki mendapatkan Alkitab ini pada tahun 2000 ketika mereka mendapat sekelompok pencuri yang tertangkap basah membawa barang hasil curian mereka dari beberapa wilayah di Timur

Tengah, saat melewati Turki. Selain Alkitab, sitaan lainnya antara lain barang-barang antik dan langka termasuk bahan peledak.

Alkitab tersebut disimpan di rumah sitaan hingga akhirnya pada pertengahan tahun lalu diputuskan akan dibawa dan ditunjukkan ke Musium Etnografi di Ankara. Namun sebelum dikirim ke Museum, Vatikan meminta kepada Turki agar memberikan kesempatan mempelajari dan menyelidiki Alkitab itu.

Injil Barnabas
Melihat tingginya penawaran Gereja Katolik terhadap Alkitab tersebut, muncul berbagai spekulasi dari beberapa kalangan, khususnya dari muslim, yang menyatakan Alkitab tersebut adalah salinan dari Injil Barnabas, sebuah Injil sempalan yang menceritakan kisah pelayanan Yesus dari sudut pandang yang berlawanan dengan empat Injil Kanonik.

Injil Barabas, sebuah Injil versi muslim yang dipercaya sebagai bagian dari ‘injil yang sebenarnya’, ini diisukan termuat dalam Alkitab tersebut. Injil ‘fiksi’ ciptaan beberapa muslim pada abad ke 14 ini juga diyakini lebih akurat dan terpercaya dibanding Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Sebab diyakini menyatakan ‘realitas sebenarnya’ tentang hidup Yesus, yang konyolnya sangat tidak sesuai dan berlawanan dengan catatan sejarah dari berbagai sumber tulisan para Rasul, selain juga tulisan kaum sekuler, pemerintah dan kerajaan di Laut Tengah dan Timur Tengah pada abad-abad permulaan.

Sayangnya hingga kini, para pakar sejarah khususnya dari muslim mempercayai mentah-mentah isi dari Injil Barnabas, sebab didalam Injlil sempalan itu juga termuat pernyataan Yesus akan kedatangan Muhammad, nabi umat Islam. Sehingga mereka menganggap Injil ini sebagai Injil ‘asli’ yang dibuang oleh Gereja.

Sebaliknya, profesor teologi, Omer Faruk Harman, salah seorang pakar yang meneliti Alkitab tersebut menyatakan kitab tersebut bukanlah Injil Barnabas.

“Muslim akan kecewa jika melihat salinan [kitab] ini yang tidak memasukkan hal-hal yang mereka bayangkan dan [juga] tidak memiliki berhubungan yang terkait dengan Injil Barnabas,” terang Harman kepada Today Zaman. (ChristianPost/TodayZaman/TimPPGI)