Monday, 13 February 2012

Monday, February 13, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Aparat Keamanan Tangkap Lagi Dalang Pemboman Lima Gereja Pada Malam Natal 2011.
ABUJA (NIGERIA) - Aparat keamanan Nigeria, Jumat (10/02/2012) menangkap lagi tersangka dalang pemboman gereja pada Hari Natal yang menewaskan sedikitnya 44 orang setelah ia melarikan diri dalam keadaan yang mencurigakan, kata satu sumber keamanan.

Pelarian Kabiru Sokoto, yang dituduh sebagai anggota kelompok garis keras Boko Haram, meningkatkan tekanan terhadap pemerintah dan badan keamanan.

"Ia ditangkap lagi pagi ini di Mutum Biu di negara bagian Taraba oleh (polisi rahasia)," kata satu sumber keamanan kepada AFP, menunjuk pada negara bagian di Nigeria tengah. "Ia dibawa dengan pesawat terbang ke Abuja oleh angkatan udara Nigeria." Sokoto dituduh mendalangi pemboman gereja Katholik di Madalla di luar ibu kota Nigeria, Abuja, pada 25 Desember.

Ia dikabarkan melarikan diri bulan lalu ketika polisi membawanya untuk pemeriksaan di rumahnya. Polisi mengklaim bahwa konvoi mereka diserang oleh anggota-anggota Boko Haram.

Kecurigaan meningkat seputar pelarian Sokoto, di tengah tuduhan-tuduhan mengenai keterkaitan antara para anggota Boko Haram dan politikus serta aparat kepolisian yang korup.

Pemboman Natal yang merenggut banyak korban itu meningkatkan kekerasan sektarian di Nigeria, termasuk pemboman paling mematikan di Kano, Nigeria utara, bulan lalu.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang yang terletak di sebelah selatan Kaduna, dilanda kekerasan militan selama beberapa pekan terakhir ini.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat (20/01/2012), menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Penembakan juga terjadi di sejumlah daerah kota itu, yang sejauh ini luput dari kekerasan terburuk selama beberapa bulan ini yang dituduhkan pada kelompok muslim garis keras tersebut.

Satu sumber kepolisian Nigeria mengatakan kepada AFP, Kamis (26/01/2012), sekitar 200 orang ditangkap setelah serangan itu.

Sehari sebelumnya, Rabu (25/01/2012), Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang dituduh gagal mengendalikan kekerasan kelompok militan, mencopot kepala kepolisian dengan mengatakan, tokoh baru diperlukan untuk memimpin lembaga itu.

Jonathan mengangkat Mohammed D. Abubakar untuk menggantikan Hafiz Ringim, "sebagai langkah pertama ke arah reorganisasi luas dan reposisi pasukan kepolisian Nigeria untuk membuatnya lebih efektif dan mampu memenuhi tantangan keamanan internal yang muncul", kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan.

Ringim dicopot bersama enam asistennya ketika negara itu diguncang gelombang serangan bom dan penembakan oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram di kota terbesar kedua Kano yang menewaskan sedikitnya 185 orang.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan. (Antara/AFP)