Monday 27 February 2012

Monday, February 27, 2012
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ditikam, Pdt Melati Butarbutar Tunda Pernikahan dengan Pdt Reinhard Lumbantobing. PEMATANGSIANTAR (SUMUT) - Inang Pendeta (Pendeta Wanita) Melati Butarbutar STh, korban penikaman di Rumah dinas Gereja HKBP Panombean I Nagori Silakkidir, Kecamatan Hutabayu yang selama ini opname di RS Vita Insani sudah pulang ke rumahnya. Namun, oleh dokter yang merawatnya, Melati masih diharuskan melakukan pemeriksaan rutin ke RS Vita Insani.

“Pdt Melati memang sudah pulang dari RS Vita Insani ke rumahnya di Jalan Sarinemba, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan. Tapi, tetap saja Pendeta Melati harus pemeriksaan dua hari sekali ke RS Vita Insani,” ujar pihak keluarga Melati, Viktor Sirait SH, Selasa (21/02/2012).
Lebih lanjut, mantan kepala badan investasi dan promosi Pemko Siantar ini mengucapkan terima kasih kepada pihak RS Vita Insani khususnya para dokter yang merawat Melati.

“Kepada kepolisian kami harapkan melakukan proses hukum terhadap pelaku sesuai hukum yang berlaku di negara ini. Kesembuhan Pdt Melati tak terlepas juga atas doa dan dukungan dari warga jemaat HKBP khususnya jemaat HKBP Panombean I,” ungkapnya.

Disinggung tentang penundaan pernikahan Melati dengan Pendeta Reinhard Lumbantobing, yang seharusnya dilaksanakan pad 23 Februari 2012, Viktor mengatakan pihak keluarga belum ada membahasnya, karena masih fokus memikirkan kondisi kesehatan Melati.

“Tunggu benar-benar sembuh dulu, baru dipikirkan kapan waktu pernikahan dilangsungkan. Itu sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak (pihak perempuan dan pihak laki-laki),”. Katanya.

Lebih jauh Viktor mengutarakan, atas kejadian itu, Melati dipromosikan menjadi pendeta di salah satu Gereja HKBP di Siantar. Hal itu untuk menghilangkan rasa trauma Inang Pendeta yang baru menamatkan sekolah Theologianya tahun 2009 di STT HKBP Nomensen Siantar.

“Melati sudah ada rencana pindah tugas di Gereja HKBP Siantar melayani. Tetapi masalah rekomendasinya, menunggu pendeta Melati pulih total,” ujarnya.

Pihak keluarga mengharapkan, pucuk pimpinan HKBP supaya lebih selektif dalam penempatan pendeta khususnya pendeta yang berstatus masih gadis.

Pendeta Melati Butarbutar yang bertugas di HKPB Panambean I Nagori Silakkidir Kecamatan Hutabayua Raja dianiya oleh Erwin Pandiri Nadapdap (15), Rabu (15/02/2012) sekitar Pukul 23.30 WIB di rumah dinasnya.

Dengan menggunakan pisau, Erwin Pandiri Nadapdap menikam tubuh Melati beberapa kali hingga Melati bersimbah darah. Beruntung warga setempat datang dan mendengar teriakan Melati membawanya dengan bersimbah darah ke bidan terdekat.

Sedangkan Erwin yang tidak dapat melarikan diri terlebih dahulu dihakimi massa oleh warga sebelum aparat kepolisian datang. Akibatnya Erwin menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr Sudung Sinaga Balimbingan Tanah Jawa.

Karena perbuatan Erwin, esoknya Melati Butarbutar menjalani operasi besar karena luka tusukan yang cukup parah di bagian dada dan hampir menembus paru-paru. Sedangkan bagian tubuh lain, seperti kepala dan tangan harus dijahit. Alhasil pemberkatan pernikahan tak mungkin dilakukan.

Hingga saat ini, motif Erwin menganiaya Inang Pendeta Melati Butarbutar belum diketahui karena kepolisian belum memeriksa Erwin yang masih dirawat akibat amukan warga. Sementara itu, Melati Butarbutar juga belum bisa dimintai keterangan oleh polisi mengingat kondisi kesehatan yang belum memungkinkan. (MetroSiantar)