Wednesday, 8 February 2012

Wednesday, February 08, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Soya Gelar Persidangan XXVII. AMBON (MALUKU) - Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Soya, Minggu (29/01/2012), menggelar persidangan jemaat XVII, untuk membahas program-program jemaat kedepan.

Persidangan Jemaat GPM Soya ini berlangsung di bawah sorotan Tema ‘Tuhan itu Baik Kepada Semua Cip­taan’ dan Sub Tema ‘Menjadi Gereja yang Dibaharui Untuk Mewujudkan Kebersamaan Dengan Sesama dan Alam Semesta Ciptaan Tuhan Da­lam Konteks Pelayanan di Indonesia dan di Dunia’.

Proses persidangan di awali dengan ibadah minggu bersa­ma yang dipimpin oleh pen­deta Yanes Louwrens, di Ge­dung Gereja Lazarus Kayu Putih. Dalam khotbahnya yang di kutib dari Markus 9: 2-13 mengatakan, dari atas ketinggian kehidupan manu­sia dipenuhi dengan kemu­liaan Allah.

“Yesus Tuhan dan Juru­slamat harus melewati tahap mulai dari kelahiran, sengsara mati dan dimuliakan,” ujarnya.

Sementara itu, Majelis Pekerja Klasis GPM Pulau Ambon, Penatua Mon Niharua dalam sambutannya ketika membuka persidangan XXVII ini mengungkapkan, sebagai Majelis Pekerja Klasis dalam menghadiri sidang XXVII saat ini sangat mengagumi potensi dalam jemaat ini, bahkan merasa kagum dengan poten­si yang diwujudkan, biarlah tetap dikembangkan untuk hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya.

Di tahun 2012 ini, kata Nirahua, proses persidangan jemaat memiliki perbedaan yang prinsip karena akan me­laksanakan berbagai amanat yang sudah ditetapkan dalam sidang sinode XXXVI tahun 2010, teristimewa ketetapan Nomor 9 yang mengatur ten­tang jemaat. “Ini ketetapan dalam suatu pergumulan. Ka­rena tidak semua jemaat de­ngan potensi yang dimiliki bisa sama dalam menjalan­kannya,” ungkap Nirahua.

Nirahua menegaskan, Ren­ca­na Strategis (Renstra) yang sudah disiapkan jemaat ada­lah salah satu langkah maju yang ditunjukan oleh jemaat dan biarlah dalam persida­ngan XXVII jemaat GPM Soya, salah satu tugas adalah mensahkan renstra pengem­bangan jemaat untuk lima tahun kedepan. “Saya bersu­ka­cita karena jemaat ini sudah siapkan renstranya. Biarlah renstra ini bisa dijabarkan dalam tahun-tahun ke depan,” harap Nirahua.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Jemaat GPM Soya, Pendeta P Leasa mengatakan, tema persidangan XXVII ini menyadari bahwa hidup yang diperoleh dari Tuhan adalah hidup yang tidak mengabai­kan tanggung jawab.

“Sidang ini memiliki kepu­tusan tersendiri karena sesuai amanat konstitusi gereja, kete­tapan Sinode GPM tahun 2011 yang mengharuskan un­tuk menyusun renstra peng­em­bangan jemaat yang dise­suaikan dengan konsep jemaat.

“Sidang ini akan mene­tapkan program-program pe­la­yanan yang tepat dan benar untuk menjawab pelayanan. Saya berharap adanya perha­tian dan kesungguhan selu­ruh peserta sidang untuk sama-sama kita mengikuti percapakan-percakapan dari awal sampai akhir baik peserta biasa maupun luar biasa,” tandas Leasa. (Siwalima)