Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Soya Gelar Persidangan XXVII.
AMBON (MALUKU) - Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Soya, Minggu (29/01/2012), menggelar persidangan jemaat XVII, untuk membahas program-program jemaat kedepan.
Persidangan Jemaat GPM Soya ini berlangsung di bawah sorotan Tema ‘Tuhan itu Baik Kepada Semua Ciptaan’ dan Sub Tema ‘Menjadi Gereja yang Dibaharui Untuk Mewujudkan Kebersamaan Dengan Sesama dan Alam Semesta Ciptaan Tuhan Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia dan di Dunia’.
Proses persidangan di awali dengan ibadah minggu bersama yang dipimpin oleh pendeta Yanes Louwrens, di Gedung Gereja Lazarus Kayu Putih. Dalam khotbahnya yang di kutib dari Markus 9: 2-13 mengatakan, dari atas ketinggian kehidupan manusia dipenuhi dengan kemuliaan Allah.
“Yesus Tuhan dan Juruslamat harus melewati tahap mulai dari kelahiran, sengsara mati dan dimuliakan,” ujarnya.
Sementara itu, Majelis Pekerja Klasis GPM Pulau Ambon, Penatua Mon Niharua dalam sambutannya ketika membuka persidangan XXVII ini mengungkapkan, sebagai Majelis Pekerja Klasis dalam menghadiri sidang XXVII saat ini sangat mengagumi potensi dalam jemaat ini, bahkan merasa kagum dengan potensi yang diwujudkan, biarlah tetap dikembangkan untuk hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya.
Di tahun 2012 ini, kata Nirahua, proses persidangan jemaat memiliki perbedaan yang prinsip karena akan melaksanakan berbagai amanat yang sudah ditetapkan dalam sidang sinode XXXVI tahun 2010, teristimewa ketetapan Nomor 9 yang mengatur tentang jemaat. “Ini ketetapan dalam suatu pergumulan. Karena tidak semua jemaat dengan potensi yang dimiliki bisa sama dalam menjalankannya,” ungkap Nirahua.
Nirahua menegaskan, Rencana Strategis (Renstra) yang sudah disiapkan jemaat adalah salah satu langkah maju yang ditunjukan oleh jemaat dan biarlah dalam persidangan XXVII jemaat GPM Soya, salah satu tugas adalah mensahkan renstra pengembangan jemaat untuk lima tahun kedepan. “Saya bersukacita karena jemaat ini sudah siapkan renstranya. Biarlah renstra ini bisa dijabarkan dalam tahun-tahun ke depan,” harap Nirahua.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Jemaat GPM Soya, Pendeta P Leasa mengatakan, tema persidangan XXVII ini menyadari bahwa hidup yang diperoleh dari Tuhan adalah hidup yang tidak mengabaikan tanggung jawab.
“Sidang ini memiliki keputusan tersendiri karena sesuai amanat konstitusi gereja, ketetapan Sinode GPM tahun 2011 yang mengharuskan untuk menyusun renstra pengembangan jemaat yang disesuaikan dengan konsep jemaat.
“Sidang ini akan menetapkan program-program pelayanan yang tepat dan benar untuk menjawab pelayanan. Saya berharap adanya perhatian dan kesungguhan seluruh peserta sidang untuk sama-sama kita mengikuti percapakan-percakapan dari awal sampai akhir baik peserta biasa maupun luar biasa,” tandas Leasa. (Siwalima)
Beranda
»
Ambon
»
GPM
»
Maluku
»
sidang jemaat
» Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Soya Gelar Persidangan XXVII
Wednesday, 8 February 2012