Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Baitlehem, Hutumuri gelar Sidang Jemaat XXXII.
AMBON (MALUKU) - Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Hutumuri, Minggu (05/02/2012), menggelar persidangan Jemaat XXXII. Persidangan tersebut dipusatkan di Gedung Gereja Baitlehem dan berlangsung di bawah sorotan tema ‘Tuhan Itu Baik Kepada Semua Orang’ dan sub tema ‘Menjadi Gereja Yang Dibaharui Untuk Mewujudkan Kebersamaan Dengan Sesama dan Alam Semesta Ciptaan Tuhan Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia dan Dunia’.
Pembukaan sidang jemaat GPM Klasis Pulau Ambon XXXII ini digelar dalam ibadah minggu yang dipimpin langsung oleh anggota Majelis Klasis Pulau Ambon, Pendeta M Sekawael.
Ketua Mejelis Jemaat GPM Hutumuri, Pendeta L Pulumahuni dalam arahanya mengatakan, persidangan jemaat merupakan forum pengambilan keputusan yang paling tertinggi di tingkat jemaat dengan tujuan untuk mengevaluasi seluruh kerja pelayanan di tahun lalu serta menyatukan visi bersama dalam menetapkan program pelayanan di tahun 2012 serta menetapkan anggaran tahun 2012.
“Sesuai dengan tata gereja GPM pasal 22 jo Peraturan tingkat jemaat pasal 14 tentang perlakuan Rencana Strategi (Renstra) di jemaat-jemaat, namun di sadari sungguh jika sampai saat ini masih ada jemaat-jemaat yang belum bisa membentuk tim renstra di dalam jemaatnya,” ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya bersyukur di bulan Desember 2011 lalu, pihaknya telah membentuk tim renstra sesuai dengan SK Majelis Jemaat GPM Hutumuri sehingga bisa berproses hingga pelaksanaan sidang jemaat XXXII di saat ini.
Sementara itu, anggota Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon, Pendeta M Sekawael dalam refleksi firman yang terambil dari Roma 14 : 13-23 mengatakan, berbicara mengenai kerajaan Allah bukan soal makan dan minum, tapi soal kehidupan yang diinginkan atau dikehendaki oleh Allah.
“Hal ini penting soal kehidupan yang dikehendaki oleh Allah, salah satunya adalah tidak sombong dan tidak memfitnah sebab orang yang sombong keji di mata Tuhan bahkan Allah membenci terhadap sikap sombong tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, celaan Yesus kepada sikap sombong menjadi inspirasi bagi Paulus untuk menekankan cara pandang kehidupan manusia dewasa ini, khususnya kehidupan orang-orang yang hidup dalam berkelompok yang saling membenci, memfitnah bahkan menjadi batu sandungan.
“Kehidupan berkelompok ini sering kali terjadi dalam kehidupan pelayanan dan berjemaat, karena sampai saat ini masih banyak orang yang mengklaim dirinya rajin beribadah, saleh namun sering kali kesalehan tersebut menjadi batu sandungan bagi orang lain,” cetusnya.
Oleh sebab itu, tambah dia, sidang jemaat XXXII yang dilaksanakan saat ini dapat terlaksana dalam kehendak Tuhan, jangan saling menghakimi tetapi sidang jemaat merupakan sarana untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan pelayanan di dalam jemaat ini ke depan. (Siwalima)
Beranda
»
Ambon
»
GPM
»
Maluku
»
sidang jemaat
» Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Baitlehem, Hutumuri gelar Sidang Jemaat XXXII
Wednesday, 8 February 2012