Thursday 9 February 2012

Thursday, February 09, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Surabaya Dukung Rencana Gubernur Jawa Timur Menutup Lokalisasi Dolly. SURABAYA (JATIM) - Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Surabaya, Jawa Timur, menyambut baik rencana wakil gubernur Jawa Timur menutup semua tempat prostitusi di propinsi itu, dengan mengatakan seruan itu sebuah langkah penting dalam menghormati martabat manusia.

“Pelacuran tidak sekedar persoalan moral, tetapi juga sosial, ekonomi dan martabat manusia. Terhadap gagasan penutupan kawasan pelacuran, inti persoalannya ialah pelacuran memang patut diakhiri, daripada mendukung perbudakan. Karena praktek tersebut merendahkan kemanusiaan, terutama kaum perempuan, mengakibatkan perbudakan modern dan eksploitasi,” kata Pastor Antonius Luluk Widyawan kepada ucanews.com akhir pekan lalu.

Menurut laporan media, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf pekan lalu berjanji menutup semua tempat prostitusi di propinsi itu. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

Ia berjanji akan mencari pekerjaan baru pagi para pekerja seks komersial (PSK).

Pastor Luluk menyarankan penutupan tidak dilakukan dengan cara-cara yang melanggar martabat manusia. Yang sangat mendesak ialah membebaskan mereka dari situasi itu.

“Mereka mendapatkan harga diri untuk kembali kepada kehidupan yang lebih baik dalam keluarga dan masyarakat,” katanya.

Ia meminta semua paroki dan LSM Katolik untuk bekerja sama dalam mengambil langkah-langkah guna membantu menyelamatkan para PSK itu.

“Mereka patut ditolong agar martabatnya tidak lagi direndahkan sebagai sekedar komoditas dan hanya menjadi subordinat dari dominasi laki-laki yang tak jarang menderita karena kekerasan. Jadi, mereka adalah korban yang patut dibebaskan. Karena mereka tidak pernah secara sukarela memilih melakukan hal itu, selain karena terpaksa,” kata imam itu.

Dengan penutupan tersebut, keuskupan itu bukan berhenti melakukan kegiatan pastoral, tetapi mendorong umat Katolik di paroki-paroki melakukan kegiatan pastoral, sesuai situasi setempat.

“Kegiatan penyadaran tentang luhurnya martabat manusia, pemahaman gender dan pembelajaran Ajaran Sosial Gereja akan menyadarkan umat beriman untuk peka terhadap situasi di sekitarnya. Kegiatan pemberdayaan ekonomi, lewat Credit Union dan kewirausahaan merupakan bukti nyata untuk memberdayakan mereka,” tambah Pastor Luluk.

Ia mengatakan di kawasan lokalisasi Dolly, Paroki Redemptor Mundi mendukung melalui CU Swadaya Sejahtera yang bisa menjangkau para PSK itu.

Umat Katolik dan paroki-paroki telah mendukung program yang telah bertahun-tahun dijalankan Keuskupan Surabaya melalui Lembaga Karya Dharma. Lembaga ini memberdayakan kaum perempuan dengan mendirikan Unit Sosial di kawasan lokalisasi Moroseneng.

Kegiatan yang dilakukan, tambah imam itu, seperti pelayanan kesehatan, mengembangkan simpan pinjam dan aneka kursus ketrampilan. (Ucanews/CathnewsIndonesia))