JAKARTA - Jemaat GKI Yasmin mengaku semakin terpojok dengan hasil rapat koordinasi pemerintah dan DPR hari ini. Rapat koordinasi tersebut tidak menghasilkan keputusan kongkrit, semisal batas waktu penyelesaian sengketa.Juru Bicara Jemaat GKI Yasmin Bona Sigalingging mengatakan, mereka terus terdesak oleh kelompok-kelompok radikal. Terakhir, kelompok-kelompok radikal ini mengepung ibadah minggu yang digelar dirumah salah satu jemaat.
"Yang di lapangan terjadi, kami semakin terancam. Kami ibadah dirumah pun disamperin oleh kelompok radikal yang namanya GARIS, FORKAMI, sehingga kami tidak bisa beribadah dengan tenang. Nah apakah pemerintah mau menunggu sampai ada darah keluar seperti HKBP Ciketing, itu pertanyaan kami kembalikan ke negara. kalau memang itu maunya? Amit amit. Kita tunggu saja, karena kelompok radikal itu semakin mengejar kami."
Bona menambahkan, mereka tetap pada keputusan MA yang membatalkan keputusan penyegelan gereja yang dikeluarkan Walikota Bogor. Sengketa GKI Yasmin dimulai dengan kebijakan Walikota Bogor yang membatalkan Izin Mendirikan Bangunan pendirian gereja Yasmin.
Akibatnya gereja disegel, dan jemaat GKI Yasmin terpaksa beribadah di trotoar depan gereja. Belakangan mereka diteror kelompok garis keras, saat melakukan ibadah minggu. (KBR68H)
