Wednesday 22 February 2012

Wednesday, February 22, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pendeta Joachim Gauck Jadi Kandidat Terkuat Presiden Jerman Berikutnya.
BERLIN (JERMAN) - Joachim Gauck, mantan aktivis antikomunis di masa Jerman Timur, menjadi kandidat terkuat menjadi Presiden Jerman berikutnya. Gauck yang dilihat publik Jerman seperti seorang Nelson Mandela bagi Afrika Selatan ini dinilai figur moral yang pas memimpin Jerman.

Pendeta Protestan ini adalah salah satu dari sejumlah pendeta yang ikut mendorong kejatuhan rejim Jerman Timur yang kemudian berakhir dengan reunifikasi dengan Jerman Barat. Pria berusia 72 tahun pernah memimpin komisi pemerintah untuk membongkar dokumen polisi rahasia Jerman Timur, Stasi, yang membongkar kejahatan badan yang punya reputasi menyeramkan itu.

Meski telah pensiun dari posisi itu sejak tahun 2000, bapak empat anak itu terus mengkampanyekan hak asasi manusia. Buku terbarunya, "Kemerdekaan--Sebuah pengakuan" telah beredar di toko-toko buku.

Kekuatan otoritas moral Gauck ini yang membuat Kanselir Jerman Angela Merkel tak mendukungnya untuk jadi Presiden Jerman di tahun 2000 lalu. Namun setelah terbongkarnya skandal Presiden Christian Wulff yang akhirnya mundur pada Jumat lalu, Merkel didesak kuat untuk menominasikan pria kelahiran Rostock itu.

Media dari berbagai latar belakang politik mendukungnya. Bild, koran beroplah besar, memasang fotonya di halaman depan dengan judul "Yes we Gauck", sebuah pelintiran atas slogan Presiden Amerika Serikat Barack Obama "Yes we can."

Otoritas Gauck

Gauck melambangkan suara independen di Jerman. Terlahir tahun 1940 di kota timur laut Jerman, Rostock, dia sudah menyatakan sosialisme merupakan "bentuk tak adil" sejak usia 9 tahun.

Saat dia berusia 11 tahun, ayahnya ditahan pemerintah komunis yang berkuasa. Ayahnya dikirim ke gulag di Siberia.

Awalnya Gauck muda ingin menjadi jurnalis namun terganjal karena dia menolak masuk perhimpunan pemuda komunis. Dia lalu belajar teologi. Tahun 1965, dia menjadi pendeta yang justru dimanfaatkannya untuk berceramah mengenai hak asasi manusia.

Tahun 1989, dia pendiri Forum Baru, salah satu gerakan sipil yang berperan dalam kolapsnya Republik Demokratik Jerman. "Jangan lupakan seorang rohaniwan seperti Joachim Gauck yang telah mendorong revolusi damai di Jerman Timur," kata Merkel yang juga anak dari seorang pendeta Protestan dan juga dibesarkan di Jerman Timur itu, pada Minggu 19 Februari 2012.

Gauck, yang berada di sisi Merkel pada hari Minggu itu, menyatakan dia bukan seorang superman dan juga seorang manusia tanpa kesalahan. Gauck yang buru-buru datang ke Ibukota Jerman sampai tak sempat mandi itu menyatakan sedikit bingung namun merasa bahagia. (Vivanews)