Tuesday 14 February 2012

Tuesday, February 14, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Peresmian Monumen Jubelium 50 Tahun Gereja Katolik di Lembah Baliem.
WAMENA (PAPUA) – Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo. secara resmi meresmikan Monumen Jubelium 50 Tahun Gereja Katolik di Lembah Baliem Dekenat Jayawawijaya.

Pesta pemberkatan dan peresmian Monumen Jubelium 50 Tahun Gereja Katolik di Dekenat Jayawijaya ini, dilaksanakan Minggu (12/02/2012) bertempat di tempat awal masuknya para misionaris Katolik pada tahun 1958 lalu di Kampung Wesaput.

Acara pemberkatan monumen ini dipimpin oleh Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, dan dihadiri Wakil Bupati Jhon R. Banua, Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe, S.IP, Bupati Pegunugan Bintang Welington Wenda, serta 30 ribu umat Katolik yang tersebar di 9 Paroki se dekenat Jayawijaya.

Pemberkatan Monumen ini diawali dengan pemberkatan bangunan monument yang berbentuk Honai ini oleh Uskup Leo Laba Ladjar, OFM. Serta pengguntingan pita oleh Bupati Jayawijaya.

Uskup Leo Laba Ladjar mengatakan, pemberkatan dan peresmian monumen Yubelium 50 tahun Gereja Katolik di dekenat Jayawijaya memberikan makna sibolis yang besar kepada umat di Dekenat Jayawijaya, karena melalui misi yang di bawa oleh para misionaris 54 tahun lalu sebagai simbol kehadiran Tuhan di Lembah Balim untuk mempersatukan umatNya.

“Peresmian monumen ini memberikan makna simbolis yang besar di mana Tuahn hadir untuk mempersatukan kita” kata Uskup Leo.

Menurut Uskup Leo, dalam pemberkatan Monumen ini terdapat berbagai ritual yang seluruhnya menunjukan sebuah persekutuan dan ikatan bagi semua umat yang dipersatukan, karena di dalam Tuhan semua umat manusia akan menjadi satu keluarga yang merupakan anugerah dari Tuhan.

Sementara itu Bupati Wempi Wetipo dalam sambutannya mengatakan, peresmian monumen masuknya Gereja Katolik di Lembah Baliem ini merupakan satu langkah maju yang telah dilakukan oleh seluruh umat Katolik untuk mengenang sejarah perjalanan panjang Gereja Katolik di Dekenat Jayawijaya yang telah dimulai sejak 54 tahun silam.

“Ini bukan sekedar kita menyaksikan monumen ini tetapi suatu peringatan buat kami bahwa Injil masuk ini bukan terlalu gampang tetapi penuh dengan tantangan sehingga generasi penerusa yang akan datang bisa mengenang peristiwa yang pernah terjadi,” tuturnya Bupati Wetipo.

Oleh karena itu, Bupati mengajak seluruh umat beragama di Kabupaten Jayawijaya untuk tetap bersatu tanpa membedakan-bedakan antara satu gereja dengan gereja yang lain tetapi semua harus bersatu didalam satu kesatuan karena semua umat manusia yang ada hanya percaya kepada satu Tuhan dan satu Injil karena setiap manusia yang ada dan hidup hanya karena anugerah Tuhan.

Pada kesempatan itu juga, Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe, S.IP mengatakan, dengan diresmikannya monumen ini dirinya selaku salah seorang putra pegunugan tengah mengharapkan agar semua umat beragama di Kabupaten Jayawijaya dapat bersatu dan saling menghargai antara satu dengan lainnya agar dapat tercipta kerukunan hidup yang baik di antara umat beragama.

“Disinilah tempannya perkembangan Gereja Katolik di Mulai maka dengan peresmian monumen ini saya sebagai putra pegunungan tengah mengajak semua umat beragama yang ada di daerah ini untuk bersama-sama membangun kerukunan hidup diantara umat beragama supaya semua program pembangunan yang ad di Kabupaten Jayawijaya bisa dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan dari pihak Gereja” tutur Lukas. (PapuaPos/TimPPGI)