Sunday 5 February 2012

Sunday, February 05, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pihak-pihak Tertentu Ingin Umat Kristen dan Islam di Malaysia, Saling Membenci. KUALA LUMPUR (MALAYSIA) – Ketegangan antara komunitas Kristen dan Muslim di Malaysia terus meningkat pasca larangan pemerintah Malaysia agar umat Kristen tidak boleh menggunakan kata Allah, walaupun dinyatakan menang oleh Mahkamah Agung Malaysia dan pembatasan Alkitab yang diperuntukkan untuk wilayah tertentu.

Selain melempar gedung gereja yang sedang mengadakan ibadah dan juga pelarangan memutar lagu rohani terhadap umat Kristen, aksi provokasi juga dilakukan kepada umat muslim dengan mengirimkan potongan kepala babi ke beberapa masjid.

Sejauh ini Kepolisian Malaysia telah menangkap empat orang muslim terkait penemuan sembilan kepala babi di luar Masjid Al-Falah, di Taman Desa Jaya, negara bagian Johor Baru pekan lalu. Mereka diperiksa terkait dugaan menyulut kebencian agama.Polisi menduga, provokasi ini dilakukan oleh orang-orang yang ingin memperkeruh hubungan beragama di Malaysia, khususnya Kristen dan Islam.

Seperti diberitakan BBC Jumat (03/02/2012), kasus ini dipandang oleh banyak kalangan sebagai tindakan paling provokatif selama dua tahun terakhir. Sejauh ini belum diketahui mengapa kepala babi diletakkan di luar masjid.

Muslim setempat menemukan potongan kepala babi yang dibungkus dalam plastik ketika mereka hendak salat subuh pada hari Jumat. Kasus serupa pernah terjadi di awal tahun 2010 di Kuala Lumpur dan sekitarnya.

Mayoritas politisi muslim dan media massa di Malaysia kemudian mengkaitkannya dengan kekecewaan umat Kristen atas kekerasan hati pemerintah malaysia yang tidak mau mengakui kata 'Allah' sebagai bagian dari Kekristenan.

Sejak pemerintah Malaysia melawan putusan pengadilan tentang diperbolehkannya media milik Gereja Katolik Roma di Malaysia boleh menggunakan kata 'Allah' dalam terbitan berbahasa Melayu untuk menyebut Tuhan bagi umat Kristen. Aksi intoleransi pun dilaksanakan oleh kelompok supremasi Islam, mereka merusak dan membakar puluhan gereja di beberapa wilayah di Kuala Lumpur dan sekitarnya, termasuk kuil umat Sikh yang juga menggunakan kata 'Allah'.

Beberapa pemimpin Kristen langsung membantah tuduhan tak berdasar itu dan menyebut aksi ini dilakukan pihak-pihak tertentu yang ingin menyulut ketegangan antara Muslim dan Kristen di Malaysia. Sembari menyatakan hal itu bukanlah tindakan yang diperbolehkan oleh Tuhan, sebab mengasihi lebih berharga daripada membalas kejahatan.

"Ada pihak-pihak tertentu yang ingin umat Kristen dan Malaysia saling membenci" ungkap Pdt Eu Hong Seng, pada Minggu (05/02/2012). (BBC/MalaysiaInsider/TimPPGI)