Tuesday 21 February 2012

Tuesday, February 21, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sebelum Meninggal, Whitney Houston Ingin Melihat Yesus. LOS ANGELES (AS) - Whitney Houston (48), seorang diva kenamaan yang terkenal dengan suara tingginya yang khas, pada Sabtu (11/02/2012) meninggal dunia dengan tenang dan pada Sabtu (18/02/2012), diantar menuju liang lahat di Pemakaman Newark, New Jersey oleh ratusan orang-orang tercinta, dan ratusan juta pasang mata pemirsa yang menyaksikan lewat layar tv dan internet.

Whitney Houston saat berada di Sungai Yordan
Dari berjuta kenangan indah dari orang-orang dekatnya, ada sebuah kisah indah yang terjadi menjelang kematiannya. Ia mengalami penglihatan menjelang kematiannya.

Salah satu temannya menyatakan, Whitney menjadi lebih 'spiritual', malah ia dengan gamblang menunjukkan imannya pada hari Jumat hingga Sabtu malam, hari terakhir ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Dikatakan temannya kepada TMZ, sebuah jaringan berita infotaiment di Hollywood, Los Angeles, pada Rabu (15/02/2012) , Whitney mengatakan dirinya merasa akan dijemput maut sehingga ia menyatakan ingin 'melihat Yesus'.

Pada Jumat malam didepan puluhan sahabat dan fansnya, Whitney menyanyikan sebuah lagu berjudul "Yes, Jesus Love Me" di sebuah tempat berkumpul komunitas seniman dan penyanyi di Tru, Hollywood. Setelah menyanyi, ia berkata kepada seorang temannya, "Aku akan pergi bertemu dengan Yesus.... aku ingin melihat Yesus."

Tidak hanya di tempat berkumpul, setibanya di hotel, Whitney kembali menyatakan kepada temannya ini kalau ia akan bertemu dengan Yesus.

"Kau tahu, Ia sangat keren... Aku ingin bertemu dengan Yesus," ujar Whitney saat berada di kamar Hotel.

Ditambahkan temannya, ia, Whitney dan beberapa temannya juga mendiskusikan beberapa pasal dalam Alkitab, termasuk Matius 3:16 dan 17 yang berbunyi.

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanya Aku berkenan."

Sikap Whitney yang menunjukkan iman Kristennya secara gamblang bukan yang pertama kalinya, sebagai jemaat Gereja Baptis yang taat, yang juga beribadah di Gereja Pentakostal, prestasinya dalam bernyanyi adalah buah pelayanannya kepada gereja.

Pada umur 11 tahun, ia bernyanyi bersama ibunya dalam paduan suara gospel di Gereja Baptis Harapan Baru (New Hope Baptist Church) Newark, New Jersey., dan memukau jemaat dengan penampilan solonya dalam "Guide Me, O Thou Great Jehovah."

Usai menyelesaikan pendidikannya di sekolah Katolik khusus wanita, Whitney menapaki jalan menuju bintang ketika menjadi pemeran utama di film "The Bodyguard" bersama Kevin Costner pada tahun 1992, selain juga sound-tracknya mendapatkan berbagai penghargaan terkemuka.

1996, ia membintangi film "The Preacher Wife", dan soundtracknya menuai enam juta kopi serta menjadi album gospel dengan penjualan tertinggi di dunia.

Diakui Whitney saat diwawancarai Oprah Winfrey pada 2009 lalu, kejatuhannya dalam dosa, adalah akibat kuatnya pengaruh dunia dan ketergantungannya kepada manusia, termasuk juga kepada mantan suaminya, Bobby Brown yang berperan banyak dalam memberikan pengaruh buruk terhadapnya.

Akibatnya ia kecanduan minuman dan obat-obatan yang membuatnya semakin terpuruk dan merasa tidak berguna.
Melalui ibunya yang selalu menemaninya, membacakan firman Tuhan dan mengajaknya beribadah, selama masa kelamnya. Diakui Whitney, imannya terhadap Yesus Kristus lah yang kembali menolongnya, sehingga ia mampu untuk keluar dari pengaruh buruk tersebut.

"Aku tahu Tuhan ada, aku tahu terang itu ada dan aku mencoba untuk kembali kepada-Nya, Aku mencoba untuk kembali kepada kepada semangat iman seperti itu," tegas Whitney kepada ABCnews pada 2002. (TMZ/Huffington/ABCNews/TimPPGI)