
Demikian disampaikan Uskup Purwokerto Mgr Julianus Sunarko SJ, Jumat (03/02/2012). Dalam hal ini karakter wong Banyumas yang cenderung apa adanya dan jujur mulai terkikis oleh pengaruh buruk dari luar.
"Banyumas sangat rawan peredaran narkotika. Ini yang menjadi keprihatinan kami, terutama karena sebagian besar korbannya adalah kaum muda yang diharapkan menjadi tumpuan bangsa kelak," ungkapnya.
Menurut Uskup Sunarko, posisi Purwokerto mudah ditempuh dari sejumlah kota besar, seperti Bandung, Yogyakarta, dan Semarang. Daerah ini juga menjadi titik temu pelintasan jalur selatan, utara dan, tengah di Pulau Jawa.
Bahkan, catatan kepolisian, peredaran narkotika di Banyumas sudah menjangkau semua wilayah, termasuk perdesaan. Banyumas menempati urutan ketiga sebagai daerah peredaran narkotika terbesar di Jawa Tengah.
Untuk itu, Uskup Sunarko mencermati, guna meredam peredaran narkotika di kalangan kaum muda, selain peran aktif kepolisian juga sangat penting peran pemuka agama dan tokoh masyarakat. Dia mengajak semua pemuka agama dan kepercayaan untuk peduli terhadap persoalan ini dan mengajak seluruh umatnya untuk menjauhi peredaran narkotika yang mengikis moral bangsa. (Kompas)