Sunday 25 March 2012

Sunday, March 25, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja-gereja di Minahasa Berduka atas Wafatnya Gembala Hendrik Otto Herman (HOH) Awuy.
MANADO (SULUT) - Pdt HOH Awuy adalah sosok panutan bagi semua orang yang mengenalnya, sosok kebapaan, oikumenis, menjadi pandangan orang-orang yang mengenalnya.

Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pdt Piet M Tampi STh MSi, mengungkapkan turut berduka cita atas wafatnya tokoh agama Kristen asal Minahasa dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Gembala Hendrik Otto Herman (HOH) Awuy.

Secara pribadi dan atas nama Sinode GMIM, dia menyatakan simpati yang dalam dengan berpulangnya hamba Tuhan Pdt HOH Awuy.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesanggupan menghadapi duka," ujar Tampi

Diakui Tampi, Gembala HOH Awuy adalah tokoh gereja yang terus membangun kebersamaan dengan yang lain.

"Beliau adalah sosok yang juga mengupayakan pembaruan gereja dalam kehadirannya di bumi Indonesia khususnya di Sulawesi Utara," ungkap Tampi.

Uskup Mgr Josef Suwatan juga mengungkapkan ungkapan duka, Suwatan mengakui Pdt HOH Awuy adalah orang baik, gembala umat Pentakosta yang dicintai umatnya.

"Saya turut berduka cita yang mendalam dan merasa kehilangan dengan kepergiannya. Belum lama dia merayakan syukuran. Kami ada hubungan yang baik," ungkap Suwatan.

Ketua Umum Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Gembala Teddy Batasina, selaku pribadi dan mewakili jemaat KGPM, menyampaikan turut berduka cita.

Menurut Batasina, Pdt HOH Awuy adalah sosok bapak rohani, tokoh oikumenis, familiar dan miliki dedikasi pelayanan komitmen yang kuat serta konsisten. "Psikologi ketenangan bapak dalam menghadapi tantangan menjadi teladan," ujarnya.

Ketua Rayon Sion GPdI Pusat Manado, Alex Sarijoan, mengungkapkan sosok Pdt Awuy, adalah Gembala yang baik, miliki sifat kebapaan, dan jemaat merasa kehilangan sekali atas sosok dari diri Pdt Awuy.

Fredy Lasut, Ketua Rayon Efrata GPdI Pusat Manado, mengungkaplan, Pdt awuy, adalah sebagai orang tua rohani, kebapaan, teladan, dan sulit mendapatkan orang yang seperti beliau.

"Bapak Pdt sebagai hamba Tuhan, dia curahkan 100 persen untuk pelayanan dari hidupnya," ungkap Lasut.

Pdt HOH Awuy yang merupakan Gembala GPdI Pusat Manado juga Ketua Majelis Daerah GPdI Sulut, meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Pdt HOH Awuy meninggalkan istri bersama lima orang anak serta 12 cucu.

Sebelum Pdt HOH Awuy menghembuskan nafas terakhirnya, beliau dijaga oleh Miracle Jozef David Awuy, anak ketiga Pdt Awuy, saat itu kedua tangan Pdt Awuy sedang memegang tangan kanan Miracle, sementara tangan kiri Miracle berada di bagian perut Pdt Awuy.

"Papa saat menutup mata menghembuskan nafas terakhir sempat tersenyum sambil melihat keatas, seperti ada kedamaian," ungkap Miracle pada Tribun Manado, di rumah duka di pastori GPdI Pusat Manado.

Diakuinya, saat itu, dirinya baru saja bergantian jaga dengan Marlon Paulus, saudara iparnya yang merupakan suami dari adiknya, Grace Feibe Trivena.

"Saya tukar jaga dengan Marlon untuk jaga papi, saat itu sekitar pukul 03.00 Wib, dan papa menutup matanya sekitar pukul 03.15 wib," ungkap Miracle

Diceritakannya saat itu juga, yang jaga adalah ibunya, Marlon serta dirinya. "Saat itu kami bertiga sedang jaga papi. Mami saat itu sedang sembayang di samping tirai," ungkapnya

Sesaat setelah itu, dirinya langsung memanggil mami bersama Marlon, dan memberitahukan kejadian tersebut ke dokter.

"Dokter juga sesuai prosedur melakukan pencobaan pertolongan, namun saat beberapa kali dilakukan nyawa papa tidak selamat, dan dinyatakan resmi meninggal pukul 04.15 waktu Jakarta," ungkapnya

Sementara, istri dari Pdt HOH Awuy, ibu Ivone Indria Lantu (66), mengakui kepergian suaminya meninggalkan kenangan tersendiri yang mengingatkannya akan jam doa suaminya.

"Saya lihat jam, saat itu pukul 03.15 Wib, bpk Pdt Awuy menutup matanya, saya langsung teringat, jam tersebut adalah waktu atau jam doanya setiap hari," ungkap ibu Ivone

Rasa ucapan terimakasih juga disampaikannya mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih pada jemaat GPdI Pusat Manado, jemaat lainnya, saudara dari tempat lain, atas bantuan dana dan doa yang telah diberikan. "Tuhan itu baik, berkat melimpah akan dibalas oleh Tuhan, dan segala kekurangan kami kiranya dimaafkan," ujarnya. (Tribun Manado)